Kamis 15 Mar 2018 08:25 WIB

Demiz Janjikan Bantuan Teknologi untuk Petani Gedong Gincu

Gedong gincu Indramayu menjadi salah satu komoditas yang cukup membanggakan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Buah Mangga Gincu Indramayu. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Buah Mangga Gincu Indramayu. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar, berencana memfasilitasi teknologi tepat guna untuk para petani mangga gedong gincu Indramayu. Menurut Deddy Mizwar, jika dia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat potensi besar gedong gincu Indramayu akan dipacu.

"Potensi mangga gedong gincu Indramayu sangat besar, bahkan para pengusaha Jepang pun sangat berminat dan berani dengan harga tinggi," ujar Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz dalam siaran pers yang dikirim Media Center Tim Pemenangan Deddy-Dedi, Kamis (15/3).

Menurut Demiz, gedong gincu Indramayu menjadi salah satu komoditas yang cukup membanggakan. Bahkan, para pengusaha Jepang pun berani membeli dengan harga yang cukup tinggi. "Ini ada kabar gembira, Jepang mau beli mangga gedong gincu Rp 20 ribu satu butir, tapi dengan syarat lalat buahnya harus dihilangkan," katanya.

Demiz menilai ini peluang yang harus ditangkap oleh para petani gedong gincu. Sehingga, para petani pun perlu melek teknologi, terutama untuk menghilangkan lalat buah. "Teknologinya memang cukup mahal, tapi ada alternatif pilihan. Nanti kita belikan, tapi nanti kalau jadi gubernur," katanya.

Tidak hanya gedong gincu, Demiz mengatakan, Indramayu pun merupakan daerah penghasil beras terbesar di Indonesia. Bahkan, produksinya bisa mencapai hingga 1,7 juta ton, dengan luas lahan sekitar 115 hektare sawah. "Oleh karena itulah Indramayu menjadi daerah yang strategis untuk ketahanan pangan nasional," katanya.

Dalam silaturahim dengan petani gedong gincu di Indramayu, Demiz menampung aspirasi dari para petani dan warga di sana. Menurut salah seorang petani mangga gedong gincu sekaligus bendahara kelompok tani mangga gedong gincu Bima Mulya, Satori, ia mengeluhkan masih sulitnya para petani dalam hal pengembangan pemasaran, meski komoditas tersebut diminati masyarakat. "Salah satu kendalanya adalah pemasaran dan akses permodalan. Termasuk juga perlengkapan pemeliharaan yang masih kurang," katanya.

Oleh karena itu, warga sangat mengapresiasi perhatian Deddy Mizwar yang akan memberikan solusi dan memfasilitasi mesin atau teknologi untuk menghilangkan lalat buah. "Teknologi seperti inilah yang memang kita butuhkan," katanya. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement