REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina sedang mengembangkan kereta cepat tipe baru yang menerapkan sistem mekanikal, elektrikal, atau hidraulik untuk memandu laju kereta tanpa campur tangan manusia atau autopilot. Kereta cepat tipe baru itu akan dioperasikan di ruas jalur Beijing-Zhangjiakou, Provinsi Hebei.
Kedua kota yang berjarak sekitar 162 kilometer tersebut ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin pada 2022. "Mulai pertama kereta bergerak hingga berhenti, dapat dilakukan hanya dengan menekan tombol klik di kereta tersebut," kata Kepala Penelitian China Academy of Railway Sciences, Zhao Hongwei, sebagaimana dikutip media resmi Cina, Kamis (15/3).
Selain dapat dikendalikan secara otomatis, kereta tersebut juga dapat menghemat energi dan material teknologi yang digunakan ramah lingkungan. Menurut Zhao, kereta terbaru itu merupakan pengembangan dari teknologi kereta berkecepatan 350 kilometer per jam model Fuxing yang sejak September 2017 beroperasi di ruas jalur Beijing-Shanghai.
People's Daily mengklaim bahwa Fuxing merupakan kereta buatan Cina yang memiliki kecepatan tertinggi di dunia. Cina telah mengajukan permohonan hak kekayaan intelektual agar 4.000 komponen pada kereta cepat model Fuxing itu mendapatkan paten.
Kereta cepat yang akan melaju di jalur Jakarta-Bandung merupakan kereta cepat buatan Cina generasi pertama yang dapat melaju dengan kecepatan maksimum 300 kilometer per jam. Sementara itu kereta cepat "autopilot" terbaru itu nantinya bisa melaju dengan kecepatan 250 kilometer per jam dan 160 kilometer per jam untuk menyesuaikan perbedaan lingkup operasional dan kondisi geologi karena jarak Beijing-Zhangjiakou tidak terlalu jauh untuk dilalui kereta cepat.