Kamis 15 Mar 2018 13:30 WIB

Mardani: Strategi PKS Layaknya Naik Mobil Manual

Melihat partai lawan yang bergerak cepat, PKS tidak takut ketinggalan.

Rep: Adinda Pryanka / Red: Ratna Puspita
Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera
Foto: DPP PKS
Anggota Komisi II DPR RI, Mardani Ali Sera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, partainya menggunakan konsep pergerakan yang adem ayem. Mardani menyampaikan hal tersebut untuk mendeskripsikan minimnya aktivitas politik di hadapan publik setelah mengajukan sembilan nama bakal calon presiden dan wakil presiden keputusan majelis syura pada Februari.

Melihat partai lawan yang menunjukkan gerakan cepat, Mardani tidak takut untuk ketinggalan. Mardani menjelaskan, strategi PKS layaknya naik mobil manual di jalan bebas hambatan. 

Untuk sampai tujuan, dibutuhkan perpindahan gigi secara bertahap. "Gigi satu dulu, baru gigi dua, tiga, dan seterusnya. Awalnya mulai dengan perlahan, tapi meningkat," ujarnya ketika dihubungi Republika, Kamis (15/3).

Dia menerangkan, PKS bukan ingin menampilkan diri dengan memperbanyak spanduk ataupun banner, melainkan terus mendekat pada masyarakat. Upaya ini dilakukan sambil meningkatkan kesolidan kader yang menjadi modal utama PKS.

Menurut dia, PKS sudah melakukan berbagai kegiatan setelah penentuan sembilan nama kandidat cawapres. Pertama, meningkatkan elektabilitas partai dengan cara dan kekuatan masing-masing. Mardani mencontohkan, dirinya menggunakan pendekatan media dan media sosial, Anis Matta bergerak di darat, begitupun dengan yang lain. 

Upaya kedua adalah memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Mardani menturkan, PKS sudah membagi tugas ke sembilan bakal calon presiden dan wakil presiden untuk bertanggung jawab dalam menyukseskan beberapa pilkada.

"Hal terakhir, menyiapkan tim kerja untuk pencapresan. Ada tim konten, dewan syariah, media, dan lapangan," ucap anggota Komisi II DPR itu.

Pada Februari, PKS mengumumkan sembilan nama yang akan diajukan ke partai politik lain dan tokoh potensial. Dari sembilan nama itu, di antaranya, ada mantan presiden PKS Anis Matta, Presiden PKS saat ini Mohamad Sohibul Iman, dan Mardani.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement