Kamis 15 Mar 2018 14:39 WIB

Jokowi Sambut Kehadiran Bank Asing di Indonesia

hadirnya bank asing di Tanah Air akan mencegah larinya nasabah di Indonesia keluar ne

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Jokowi
Foto: setkab.go.id
Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka pintu bagi bank asing yang akan masuk ke Indonesia. Menurut dia, hadirnya bank asing di Tanah Air justru akan mencegah larinya nasabah di Indonesia ke bank-bank asing yang berada di luar negeri.

 

"Menurut saya lebih baik bank internasional ini ada di Indonesia daripada nasabah kita yang lari keluar, kalau saya. Pilihannya hanya itu," ujar Jokowi dalam pertemuan dengan para pimpinan bank umum di Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3).

 

Jokowi mengingatkan, agar perbankan nasional bersiap diri meningkatkan daya saingnya melalui berbagai inovasi guna mengantisipasi kehadiran bank-bank asing nanti.

 

"Karena itu ke depan kita tidak punya pilihan. Kita harus terbuka. Termasuk persaingan dengan bank internasional yang masuk dan ada di Indonesia. Semuanya harus siap," tambahnya.

 

Ia menyampaikan, industri jasa keuangan saat ini juga telah mengalami transisi perubahan yang sangat cepat dan menjadi sangat terbuka. Nasabah perbankan akan dapat dengan mudah mengajukan pinjaman atau membuka rekening bank di mana saja. 

 

"Sangat mudah sekarang. Misalnya orang terbang ke Singapura hanya 1 jam lebih dikit. Buka rekening di situ sangat mudahnya. Ambil kartu kredit juga sangat mudah. Pinjem uang juga sangat gampang," kata dia.

 

Semakin ketat dan meningkatnya kompetisi di era keterbukaan saat ini pun mendorong berbagai kemudahan bagi para nasabah. Karena itu, Presiden meminta agar persaingan antarperbankan terus ditingkatkan. 

 

"Oleh sebab itu, saya wanti-wanti ke bank nasional kita, hati-hati persaingan semakin sengit dalam beberapa tahun ke depan juga akan semakin sengit lagi," ujarnya. 

 

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga pernah menceritakan perkembangan bank milik negara PT BRI saat ini yang kemudian menjadi salah satu bank besar. Dulu saat Jokowi masih duduk di bangku SMP di kotanya, bank tersebut sering kali sudah tutup pada pukul satu siang. Sebab, tak adanya bank lain yang menjadi bank pesaing saat itu.

 

Dalam perkembangannya, bank-bank yang beroperasi di Indonesia pun tak sedikit. Kehadiran bank-bank swasta tersebut justru mendorong BRI untuk terus berbenah dan juga meningkatkan pelayanannya sehingga menjadi salah satu bank besar di Tanah Air.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement