REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menjadikan kawasan hutan bakau (mangrove) di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga sebagai destinasi wisata bahari. Namun wisata ini masih perlu ditambah dengan sarana maupun prasarana pendukung.
"Ini sudah merupakan program wisata dengan melibatkan warga pesisir dengan cara mengelola tanaman bakau," kata Sekretaris Daerah Pemkab Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid di Tangerang, Kamis (15/3).
Maesyal mengatakan pihaknya membangun sarana pendukung seperti tempat pemancing, areal kuliner dan prasarana pendukung lainnya diantaranya lahan parkir dan rumah ibadah. Hal tersebut bertujuan agar pengunjung yang datang ke lokasi hutan bakau itu berasa betah dan menghabiskan waktu berlibur.
Para pengunjung juga dapat menikmati kawasan pesisir perairan Laut Jawa karena tersedia aneka kuliner dengan berbagai bahan terbuat dari ikan dan hasil laut lainnya.
Pemkab Tangerang juga membangun arena bermain anak di lokasi tersebut agar pengunjung yang membawa anak juga dapat menikmati liburan.
Masalah itu terkait Pemkab Tangerang, melakukan penataan sejumlah tambak warga di Desa Tanjung Pasir, untuk dijadikan obyek wisata bahari pada lahan seluas 12 hektare.
Camat Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Supriyadi mengatakan saat ini sedang dilakukan penanam pohon bakau pada areal tambak dalam jumlah banyak agar dapat tumbuh subur. Penanaman bakau di tambak warga tersebut merupakan binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Pemkab Tangerang sehingga perlu langkah terpadu membangun kawasan wisata bahari.
Bahkan sudah dikerjakan pembuatan jembatan dan jalan menuju ke lokasi wisata agar mudah dilalui, karena selama ini jalan dalam kondisi rusak. Padahal sebelumnya, proyek wisata itu dilaksanakan dua instansi yakni Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) serta Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Pemkab Tangerang.
Dia menambahkan bila obyek wisata itu terwujud maka dapat menambah pendapatan bagi penduduk sekitar dan menunjang roda perekonomian setempat.