REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kementerian Komunikasi dan Informasi menyambut usulan majelis agama dan keagamaan di Bali untuk memutus sementara koneksi internet selama berlangsungnya Nyepi, Sabtu (17/3). Layanan internet, khususnya paket data pelanggan akan dinonaktifkan sementara terhitung pukul 06.00 WITA pada 17 Maret hingga pukul 06.00 WITA pada 18 Maret.
Pemerintah bekerja sama dengan operator telekomunikasi namun memastikan koneksi internet di obyek vital masih diaktifkan, khususnya rumah sakit. Data Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menunjukkan obyek vital rumah sakit di Bali terletak di 34 lokasi, yaitu di Kabupaten Badung (empat rumah sakit), Denpasar (14), Gianyar (3), Jembrana (2), Buleleng (3), Karangasem (1), Klungkung (3), Bangli (2), dan Tabanan (2).
Obyek vital lainnya adalah markas Kepolisian Daerah (Mapolda) di satu lokasi, markas Kepolisian Resor (Mapolres) di sembilan lokasi, markas Kodam, Korem, dan Kodim masing-masingnya di satu lokasi. Obyek vital lainnya adalah SAR, ambulans, pemadam kebakaran, dan kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG).
Operator telekomunikasi pun bersiap mengeksekusi Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Corporate Communication XL Asiata Regional Indonesia Timur, Ibnu Syahban mengatakan XL akan mengikuti arahan pemerintah pusat dan terus melakukan koordinasi dengan Kemenkominfo, khususnya terkait teknis implementasinya.
"Kami ikuti arahan pemerintah dan terus koordinasikan teknisnya. Pelanggan XL di area Bali lebih dari 2,5 juta pelanggan," kata Ibnu kepada Republika.co.id, Kamis (15/3).
Dari total jumlah pelanggan XL di Bali, lebih dari separuhnya atau sekitar 1,5 juta pelanggan adalah pelanggan data. Operator harus memastikan pemulihan layanan internet selepas Nyepi bisa berjalan baik.