REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Wali Kota Solo, FX HadiRudyatmo memastikan keris hasil sitaan Bea Cukai yang diserahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Museum Keris Nusantara merupakan keris-keris dengan kualitas tinggi. Bahkan menurutnya banyak keris yang termasuk kategori masterpiece dan benda cagar budaya.
"Banyak yang masuk kategori masterpiece dan cagar budaya, pokoknya jos kerisnya. Yang kategori baru tapi dibuatnya sudah lama itu yang bisa langsung dipajang," tutur Rudyatmo pada Kamis (15/3).
Sebanyak 1.211 pusaka berupa keris dan tombak hasil sitaan Bea Cukai di berbagai daerah diserahkan Kemendikbud untuk menjadi koleksi Museum Keris Nusantara. Meski demikian, keris-keris yang telah tiba di Museum pada Rabu (14/3) belum dapat dipajang. Rudyatmo mengatakan, keris dan tombak yang masih dalam peti kayu itu akan dibuka setelah dilakukan pemeriksaan oleh BPCB Provinsi Jawa Tengah.
"Kita belum tahu kapan petinya dibuka. Tunggu dari BPCB dulu," tuturnya.
Rudyatmo menambahkan untuk keris-keris kategori masterpiece dan benda cagar budaya tak akan langsung dipajang seluruhnya. Keris-keris itu akan dipajang bergantian di Museum Keris Nusantara. Sebelum dipamerkan, kata dia, keris dan tombak itu akan dilakukan inventarisasi ulang oleh BPCB.
Sementara itu Kepala UPT Museum, Dinas Kebudayaan Kota Solo, Bambang MBS berharap kehadiran keris-keris baru di Museum Keris Nusantara dapat menambah antusias pengunjung datang ke Museum. Dia mengatakan per bulannya jumlah pengunjung yang datang ke Museum Keris Nusantara rata-rata mencapai 1.600 pengunjung.
"Sekarang museum punya koleksi sekitar 385 buah itu hibah dari kolektor keris Tanah Air," katanya.