Kamis 15 Mar 2018 19:58 WIB

Ini Makanan yang Diminta Presiden untuk Perayaan 17 Agustus

Sajian yang akan disediakan sepertti kopi gambut, madu gambut, dan sagu

Red: Muhammad Hafil
Kepala BRG Nazir Foead meninjau sekat kanal di Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (15/3).
Foto: Dok BRG
Kepala BRG Nazir Foead meninjau sekat kanal di Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN MERANTI -- Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead mendapat tantangan dari pihak Istana. Yakni, menyediakan makanan-makanan yang berasal dari perkebunan di lahan gambut untuk perayaan 17 Agustus 2018 di Kompleks Istana Presiden Jakarta.

"Kami ini ditantang oleh Istana untuk perayaan 17 Agustus 2018 di Istana. Bapak presiden meminta makanan yang disajikan semuanya dari lahan gambut," kata Nazir di hadapan masyarakat Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Rabu (15/3).

Adapun contoh makanan dan minuman dari lahan gambut di antaranya yaitu kopi gambut, madu gambut, sagu, dan lainnya. "Ini sedang kita upayakan untuk disanggupi. Kita (bersama masyarakat dan petani) agar bisa memproduksi produk pertanian di lahan gambut supaya bisa disajikan pada perayaan 17 Agustus nanti," kata Nazir.

Terkait kunjungannya di Kabupaten Kepulauan Meranti, Nazier melakukan dialog dengan para petani, masyarakat, dan pemerintah daerah di sana. Untuk 2018 ini, BRG akan membangun 108 unit sekat kanal di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk upaya restorasi gambut di sana.