Jumat 16 Mar 2018 07:23 WIB

Indonesia Tempatkan 3 Wakil di Perempat Final All England

Mengejutkan, ganda campuran Hafiz/Gloria menundukkan senior mereka, Tontowi/Liliyana.

Rep: Fitriyanto/ Red: Budi Raharjo
Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia mengirim tiga wakilnya ke babak perempat final All England 2018 BWF World Tour Super 1000. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto lebih dulu melaju dengan mengalahkan Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) dengan skor 21-12, 21-17.

Pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kemudian menyusul setelah menundukkan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia) dengan skor 21-17, 20-22, 21-13. Secara mengejutkan, pasangan ganda campuran Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja berhasil menundukkan senior mereka, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, lewat pertarungan dramatis dengan skor 18-21, 21-15, 30-29.

"Bangga sekali, seperti enggak percaya. Tadi saya dan Gloria meyakinkan diri kalau kami bisa satu demi satu poin, bukan berkecil hati, tapi kuatkan hati, kalau nothing to lose, lumayan hasilnya bagus," kata Hafiz dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (16/3).

"Puji Tuhan bisa menang dengan skor dramatis. Walaupun di game kedua agak sayang di game ketiga kami sudah unggul jauh tapi kesusul, namun Puji Tuhan bisa kami lewati. Kuncinya komunikasi dan yakin sama partner," ujar Gloria menambahkan.

Sementara itu, Tontowi/Liliyana menyayangkan hasil pertandingan hari ini. Saat adu setting, beberapa kali kesalahan tak perlu dilakukan pasangan Juara All England 2012, 2013, dan 2014 ini.

"Menurut saya fatal, bukan saya menyalahkan Tontowi, tetapi real-nya seperti itu, di mana tadi bola lawan amat sangat tanggung. Ibaratnya merem aja bisa mati, jadi itu kesalahan yang fatal. Jadi, saya merasa agak goyang, harusnya sudah selesai, jadinya panjang lagi. Sekelas kami seharusnya tidak boleh membuat kesalahan seperti itu. Bukan saya bilang tidak boleh salah, tapi itu poin fatal dan itu harusnya kami menang," ungkap Liliyana.

Liliyana juga mengatakan, ia sudah mengantisipasi akan dapat perlawanan sengit dari Hafiz/Gloria yang merupakan juniornya di pelatnas. "Ketemu teman sendiri itu lebih susah karena kami sering bertemu di latihan. Mungkin mereka lebih enjoy, rileks, lebih junior, rangking lebih di bawah. Pastinya kami lebih ada beban, tapi hari ini saya dari awal main enjoy tanpa beban. Dari awal saya tidak terlalu ekspektasi juara, yang penting saya maksimal tiap main," kata Liliyana.

"Kalau menurut saya enggak hoki saja hari ini. Soal bola tanggung, saya juga inginnya masuk, feeling saya masuk, tapi kelihatannya out gimana? Tapi Hafiz/Gloria mainnya bagus, rapi, dan tidak mudah dimatikan. Di gim kedua kami lengah, mainnya reli, kami baru menemukan permainan lagi di akhir-akhir," kata Tontowi menjelaskan.

Pada babak perempat final, Hafiz/Gloria akan bertemu dengan pasangan Cina, Zhang Nan/Li Yinhui. Kedua pasangan tercatat belum pernah bertemu.

"Zhang/Li kalau ketemu Tontowi/Liliyana pasti kan sudah dipegang, kalau ketemu kami beda lagi. Pasti pasangan Cina ini lebih percaya diri kalau berhadapan dengan kami. Harus lebih fokus, lebih maksimal dan perhatikan hal-hal kecil," kata Hafiz.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement