Jumat 16 Mar 2018 10:51 WIB

Tahun ini, Daarul Quran Gelar Tarawih 300 Masjid

program ini adalah layanan Daqu menyediakan imam-imam pilihan untuk memimpin Tarawih.

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Tarawih
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Tarawih

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Shalat malam (Tarawih) salah satu amalan yang memberikan added value besar pada ibadah puasa Ramadhan. Diantaranya, dapat menghapus dosa-dosa masa lalu. Sebagaimana dipesankan Nabi Muhammad SAW dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra: ’’Siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu” (HR Bukhari).

Agar Tarawih khusyu’ optimal, penting untuk mengondisikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya, bermakmum pada imam pilihan. Memenuhi syarat pokok dan afdholiyah seorang imam, seperti hafizh Qur’an dan merdu suaranya serta mampu mentadabburkanayat-ayat yang dibacakannya.

Karenanya, PPPA Daarul Qur’an mempersembahkan Tarawih 300 Masjid pada Ramadhan tahun ini untuk memenuhi kebutuhan kaum muslimin akan imam pilihan. Ketua Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq menjelaskan program ini adalah layanan Daqu menyediakan imam-imam pilihan untuk memimpin Tarawih dan memberikan kultum Ramadhan 1439 H.

‘’Kita menyediakan imam pilihan untuk memimpin shalat Tarawih. Para imam ini masih muda, santri atau alumni Daarul Qur’an, hafizh Qur’an, bersuara merdu, dan piawai membawakan tausiyah,’’ papar Tarmizi.

Para imam itu yakni Afif Okjil dan Syafril Mude pernah diminta jadi imam Tarawih di Masjid New York, Amerika Serikat. Sayangnya, visa mereka tidak keluar. Kemudian Fitrah Alif Tama, alumnus Daqu kini tengah melanjutkan kuliah di Tripoli, Lebanon, sambil menjadi imam di dua masjid setempat. Ada lagi Jawwad Muyassar, Hikman Faqih, dan Luthfi Nur Agusti yang berpengalaman mengimami shalat Tarawih di Korea Selatan.

Tak ketinggalan Haidar, yang diminta jadi imam di Masjid Selangor, Malaysia. Dan jangan lupa, ada Syakir Daulay yang fasih menjadi imam dan main sinetron religi ‘Surga Menanti’ dan ‘5 Penjuru Masjid’. Imam-imam muda asal Indonesia yang sedang memperdalam ilmu di Makkah seperti Abdullah, Abdul Basith, dan Jeihan juga akan diturunkan.

‘’Seperti biasa, kami juga akan hadirkan imam-imam mancanegara dalam Tarawih 300 Masjid. Mereka sudah pernah datang atau kita undang ke Indonesia. Misalnya imam dari Gaza, Makkah, Madinah, Quba, Syiria, Kuwait, Tripoli dan lain-lain,’’ kata Tarmizi.

Tarawih 300 Masjid berlangsung serentak di Tanah Air dan Luar Negeri. ‘’Di Indonesia kita selenggarakan di masjid-masjid yang representatif dan populer, yang selalu dimakmurkan jamaah,’’ terang Tarmizi.

Sedang di luar negeri, digelar di masjid-masjid yang merupakan sentra ibadah para pekerja migran asal Indonesia seperti di Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang.

Melalui Program Tarawih 300 Masjid ini, PPPA Daarul Qur’an mengajak masyarakat untuk terus mendukung program pemuliaan Al Qur’an. Termasuk kaderisasi pemimpin ummat hafizh Qur’an, sehingga kelak negeri ini menjadi baldatun thoyyibatun warabbun ghofur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement