REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penduduk yang besar melahirkan konsekuensi bagi Indonesia untuk merumuskan sistem pendidikan yang komprehensif. Keseriusan pemerintah dalam dunia pendidikan ditunjukkan dengan dialokasikannya 20 persen anggaran negara untuk sektor pendidikan.
Jumlah ini setara dengan US$ 3.6 M berdasarkan nilai tukar rata-rata 2016 (Siwage Dharma Negara 2016). Anggaran yang besar tersebut ternyata tidak seberapa jika mengingat penggunaannya untuk mengelola sistem pendidikan Indonesia yang merupakan terbesar keempat di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.
Pemerintah tak bisa berjuang sendiri untuk peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Butuh sinergi dari berbagai pihak agar peningkatan kualitas pendidikan dapat terwujud. Salah satunya adalah sinergi dari lembaga Filantropi Pendidikan di Indonesia.
Menjawab kebutuhan tersebut, dalam forum Philanthropy Indonesia Sharing Session yang diinisiasi oleh Filantropi Indonesia dan Asia Philanthropy Circle (selasa, 13 Maret 2018) bertempat di Plaza Kuningan, Direktur Dompet Dhuafa Pendidikan, M. Syafi'ie el-Bantanie, hadir sebagai salah satu narasumber inti.
Syafi'ie menyampaikan berbagai program pendidikan yang telah dilakukan oleh Dompet Dhuafa selama 14 tahun. Pemaparan program pendidikan yang berfokus pada investasi SDM, mulai jenjang sekolah menengah, sarjana, pascasarjana, hingga peningkatan kualitas sekolah dipaparkan dalam bentuk infografis dan peta sebaran penerima manfaatnya di Indonesia.
Pemaparan program Dompet Dhuafa Pendidikan bertujuan agar dapat dibagun peluang sinergi antara pemerintah, dalam hal ini Kemdikbud, dan berbagai lembaga filantropi pendidikan yang hadir dalam forum tersebut.
"Salah satu hal penting dalam penyusunan program pendidikan adalah sustainabilitas. Program pendidikan akan sustain jika ada sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. Jika sinergi kuat ini dibangun, maka dapat dipastikan program akan terus sustain karena dikelola bersama oleh pemerintah dan masyarakat," papar Syafi'ie.
Output dari forum yang dihadiri oleh pemerintah dan lembaga filantropi pendidikan ini adalah adanya Forum Kluster Pendidikan berupa pertemuan rutin antara lembaga Filantropi Pendidikan dan pemerintah untuk membahas sinergi program peningkatan kualitas dan penguatan sistem pendidikan di Indonesaia (PM).