Jumat 16 Mar 2018 19:35 WIB

Polri: Penyerangan Gereja Ogan Ilir Terkait Pemilihan Kades

Polri memastikan kasus penyerangan gereja di Ogan Ilir tak terkait masalah agama.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto
Foto: RepublikaTV/Fian Firatmaja
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto memastikan, perusakan gereja Katolik di Dusun 3, Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, pada Kamis (8/3) bukan perkara agama. Penyerangan tersebut terkait sisa-sisa konflik pemilihan kepala desa.

"Itu sudah fixed hasil penyelidikan itu tidak ada kaitanya dengan masalah agama. Itu adalah berlatar belakang pemilihan kepala desa, di mana waktu pemilihan jamaah dari gereja tersebut memilih kepala desa sekarang," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (16/3).

Karena jamaah gereja tersebut memilih kepala desa yang saat ini, pihak lawan pun merasa tidak senang. Akhirnya, gereja tersebut mengalami perusakan. Setyo menyatakan, polisi sudah mengetahui pelaku dan melakukan monitoring.

"Sudah kita deteksi, monitoring, tinggal kita upayakan segara tuntaskan. Informasi ada enam orang yang naik tiga motor. Tidak ada masalah agama dalam kasus ini," ujar dia.

Sebelumnya, perusakan gereja Katolik dengan nama Santo Zakaria itu terjadi pada Kamis (8/3) dini hari. Dinding pintu dan daun jendela dikabarkan mengalami kerusakan dalam perusakan tersebut. Para pelaku bahkan sempat memecahkan kaca jendela. Polisi kemudian langsung mengejar para pelaku setelah mendapatkan laporan warga.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement