REPUBLIKA.CO.ID, PIDI, ACEH TIMUR -- Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh meminta masyarakat berhati-hati, karena sekarang ini banyak beredar komestik palsu yang mengandung merkuri, sehingga bisa merusak kulit.
"Jika kaum ibu-ibu menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri, maka ini sangat membahayakan. Bisa-bisa dapat menyebabkan kanker," kata Kepala BPOM Provinsi Aceh, Drs. Zulkifli, Apt, dalam Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2017 di Aula Setdakab Aceh Timur di Idi, Jumat (16/3).
Kebiasaan para gadis usia SMP dan SMA sederajat kerap terjebak dengan kosmetik palsu, karena tergiur dengan kemasan produk terlihat menarik dan harga yang ditawarkan juga lumayan murah.
"Tapi bahan bakunya terkadang menggunakan racikan dari fasilitas yang tidak memenuhi standar dan illegal," ujar Zulkifli.
Upaya dalam memberantas kosmetik palsu, ia mengakui selama ini pihaknya terus melakukan razia terhadap toko penyedia alat kosmetik.
"Perlu diketahui bahwa jika kosmetik palsu digunakan secara terus menerus maka dapat menumpuk didalam organ tubuh yang dapat menyebabkan penuaan," timpa Zulkifli.
Dalam beberapa tahun terakhir, BPOM juga terus melakukan pengawasan terhadap obat di apotik dan makanan siap saji dipasaran, seperti mie instan.
Bahkan akhir tahun 2017, kata dia, pihaknya menyita ribuan bungkus kosmetik illegal dan ratusan obat tradisional tak berizin.
"Banyak juga jenis obat tradisional yang mengandung zat kimia, termasuk jamu. Oleh karenanya masyarakat berhati-hati dalam memilih obat dan makanan di pasaran, apalagi obat yang dijual di warung kopi," timpa Zulkifli.
Sementara Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul bin Syama'un, dalam kesempatan itu meminta BPOM Provinsi Aceh, untuk memperketat pengawasan melalui razia terhadap apotik dan toko penyedia makanan dan kosmetik palsu, khususnya dalam wilayah Aceh Timur.
"Makanan dan minuman yang kadaluarsa kerap ditemukan di toko-toko penjual makanan siap saji, seperti supermarket dan minimarket, sehingga BPOM perlu bekerja keras dan serius dalam menindaknya," tegas Syahrul.