REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Hasil udian perempat final Liga Champions di markas Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) di Nyon, Swiss, Jumat (16/3) mempertemukan Juventus dengan juara bertahan Real Madrid. Ini seperti laga ulangan ketika Juventus dihempaskan Real Madrid dengan skor 1-4 dalam partai final musim lalu di Cardiff.
Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, menegaskan timnya tidak akan menderita seperti kekalahan partai final musim lalu. Pasalnya, klub berjuluk Si Nyonya Tua ini memiliki rapor bagus ketika berhadapan dengan Madrid dalam format dua leg (pertandingan).
"Secara psikologis, mereka terbiasa dengan satu pertandingan. Kami melihat hal itu di Cardiff musim lalu,'' kata Nedved kepada Premium Sport seperti dikutip Football Italia, Jumat (16/3). ''Sementara, kami memiliki peluang lebih dalam partai dua leg.''
Tidak seperti nasibnya yang selalu kalah ketika memainkan laga final yang hanya dimainkan satu kali pertandingan saja, Juventus sebaliknya selalu mampu mengatasi Madrid dalam partai dua leg. Fakta sejarah menunjukkan hal tersebut.
Pada 1996, Juve kandaskan Madrid di babak perempat final. Bianconeri kembali menjadi pemenang pada babak semifinal 2003. Selang dua tahun kemudian, pasukan Hitam Putih menaklukkan Madrid di babak 16 besar.
Semua babak tersebut dimainkan dalam format dua leg. Begitu pula pada babak semifinal 2014-2015, Gianlugi Buffon dan rekan-rekan mampu mengatasi Madrid. Usai menang 2-1 di kandang di leg pertama, Juventus mampu menahan imbang tuan rumah Real Madrid 1-1 di leg kedua.
Namun, Juventus memang selalu kalah ketika bertemu Real Madrid di partai final. Pada laga puncak 1998 dan 2017, si Nyonya Tua selalu kandas di tangan El Real.