REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur mengatakan belasan hektare lahan persawahan siap panen terendam air banjir sehingga terancam gagal panen.
"Hujan deras masih menguyur sejumlah wilayah di Manggarai Timur, menyebabkan tejadi banjir mengenangi lahan persawahan yang milik petani. Kemungkinan terjadi gagal panen sangat besar," kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggarai Timur, Antonius Dargon ketika dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (17/3), terkait penangulangan bencana alam banjir di daerah itu.
Ia mengatakan, banjir yang terjadi Kamis-Jumat (15-16/3) menyebabkan lahan persawahan di pota, Kecamatan Sambi Rampas dan Mukun, Kecamatan Kota Komba digenangi air banjir. "Curah hujan yang terjadi saat ini memang mulai berkurang namun disejumlah wilayah seperti Pota dan Kota Komba masih terjadi hujan menyebabkan banjir," tegasnya.
Banjir yang mengenangi lahan persawahan di Mukun, Kecamatan Kota Komba terjadi pada Kamis (15/3) menyebabkan padi yang sudah menguning disapu banjir. "Tanaman padi yang ada dalam lahan persawahan itu tidak bisa dipanen lagi karena terendam lumpur sehingga kemungkinan terjadi gagal panen tahun ini," tegas Anton.
Ia mengatakan, banjir juga mengenangi lahan persawahan di Pota, Kecamatan Sambi Rampas menyebabkan tanaman padi milik petani setempat rusak total. "Kita masih melakukan pendataan terhadap berbagai kerugian yang dialami petani di Kabupaten Manggarai Timur," kata Anton.