Sabtu 17 Mar 2018 19:19 WIB

Wisatawan Nikmati Nyepi dengan Bersantai di Hotel

Hotel mengadakan berbagai kegiatan agar wisatawan tidak bosan.

Dua petugas keamanan adat Bali atau Pecalang memantau pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Desa Adat Tuban, Badung, Bali.
Foto: Antara/Panji Anggoro
Dua petugas keamanan adat Bali atau Pecalang memantau pelaksanaan Hari Raya Nyepi di Desa Adat Tuban, Badung, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA -- Wisatawan domestik dan mancanegara dari berbagai daerah menikmati suasana Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1940 dari sejumlah hotel di kawasan Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu petang (17/3).

Para wisatawan tampak menikmati Hari Raya Nyepi dengan bersantai dan memanfaatkan berbagai fasilitas hotel, seperti kolam renang dan area bermain anak. Sejumlah wisatawan juga tampak mengamati suasana jalanan yang lengang tanpa ada satu pun pengguna jalan dari balik jendela hotel tempat mereka menginap.

Wisatawan asal Manado Ima Adeline mengaku dirinya bersama keluarganya sangat menikmati suasana keheningan Nyepi meskipun dirinya hanya berada di dalam hotel. "Rasanya tenang sekali, hening. Sudah dua kali saya datang ke Bali saat Nyepi, memang suasananya sangat berbeda," ujarnya.

Sejumlah pengelola hotel juga membuat berbagai program saat Hari Raya Nyepi berlangsung. Hal tersebut karena para tamu hotel dilarang bepergian selama Umat Hindu menjalankan catur brata penyepian.

Kegiatan-kegiatan itu diantaranya seperti kegiatan melukis untuk anak-anak, yoga dan menonton film bersama saat malam hari. "Memang kami mengadakan berbagai kegiatan selama Hari Raya Nyepi. Itu untuk mengantisipasi agar tamu kami tidak bosan. Yang terpenting tamu tetap dapat menjaga ketenangan," ujar Resa, karyawan salah satu hotel di wilayah Desa Adat Tuban.

photo
Pawai ogoh-ogoh menjadi atraksi wisata yang menarik perhatian wisatawan mancanegara di sepanjang Jalan Raya Pantai Kuta dan Legian. (Republika/Mutia Ramadhani)

Menjelang malam hari, Pecalang atau petugas keamanan adat Bali di Desa Adat Tuban mulai menggelar patroli berkeliling wilayah setempat. Bendesa Adat Tuban, I Wayan Mendra menjelaskan, patroli tersebut dilakukan untuk memastikan kondisi lampu rumah warga, termasuk kamar-kamar hotel yang dihuni wisatawan telah dipadamkan.

"Hal tersebut kami lakukan terkait dengan salah satu catur Brata penyepian, yaitu 'amati geni' atau tidak menyalakan api termasuk menyalakan lampu selama Hari Raya Nyepi, selain itu kami juga antisipasi berbagai ancaman kriminalitas," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement