REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nomor tunggal putri turnamen bulu tangkis All England 2018 akan memainkan laga final yang ideal. Berdasarkan laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), yang dikutip di Jakarta, Ahad (18/3) dini hari WIB, partai final akan mempertemukan dua pemain terkuat saat ini yakni peringkat satu dunia asal Taiwan, Tai Tzu Ying, dan wakil Jepang ranking dua dunia, Akane Yamaguchi.
Meskipun sebagai pemain terkuat dengan didapuk menjadi dua unggulan teratas turnamen, namun kedua pemain tidak mudah sampai ke partai puncak, terutama di semifinal. Pada empat besar, keduanya harus memainkan laga tiga gim (rubber) yang menghabiskan waktu di atas satu jam.
Tai Tzu Ying bermain rubber gim dengan wakil Cina Chen Yufei yang merupakan unggulan kedelapan turnamen.
Selepas menang mudah di gim pertama, Tzu Ying harus mengakui keunggulan wakil Cina pada gim kedua. Beruntung, ia bisa kembali ke momentumnya dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 21-15, 20-22, dan 21-13.
Sementara Yamaguchi, juga harus menghadapi perlawanan alot wakil India, Pusarla V Sindhu dalam tiga gim. Yamaguchi sempat kalah terlebih dulu pada gim pertama. Namun kekuatan Yamaguchi teruji dan mampu membalikan keadaan pada dua gim sisanya hingga bisa menang secara ketat dengan skor 19-21, 21-19, 21-18.
Partai final All England 2018, akan menjadi pertemuan ke-10 kedua pemain, dengan Tai Tzu Ying masih unggul dengan lima kemenangan berbanding empat kemenangan Yamaguchi.
Dalam lima pertemuan terakhir, kedua pemain saling bergantian meraih kemenangan, namun Tai Tzu Ying masih unggul dengan tiga kemenangan dan terakhir dicetak ketika Prancis Terbuka 2017.
Sementara itu, wakil Indonesia satu-satunya di nomor ini, Fitriani, sudah terhenti pada putaran dua, dikalahkan Nozomi Okuhara 13-21, 15-21, yang juga terlempar dari turnamen ini usai ditumbangkan Pusarla V Sindhu 22-20, 18-21, 18-21, pada perempat final.
Pada partai final tim Merah Putih hanya diwakili pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang mampu mengalahkan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) 21-11, 21-19 pada semifinal.