Ahad 18 Mar 2018 08:50 WIB

Kuningan Deklarasi Antihoaks

Masyarakat Kuningan pun sepakat menjaga situasi dan kondisi agar tetap aman dan damai

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto saat deklarasi antihoaks.
Foto: dok. Humas Polda Jabar
Kapolda Jabar, Irjen Pol Drs Agung Budi Maryoto saat deklarasi antihoaks.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Deklarasianti hoaks terus digaungkan di berbagai daerah. Di Kabupaten Kuningan, deklarasiitu dilakukan oleh jajaran kepolisian, pejabat daerah, ulama dan masyarakat, di Mapolres Kuningan, Sabtu (17/3).

Pernyataansikap antihoaks dibacakan Ketua MUI Kabupaten Kuningan, KH Abdul Aziz. Pernyataan tersebut langsung diikuti seluruh peserta yang hadir, di antaranya Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Kapolres Kuningan AKBP Yuldi Yusman, Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Daru Cahyadi Soeprapto, Plt Bupati Kuningan Dede Sembada, pimpinan Forkopimda, alim ulama, tokoh masyarakat dan berbagai elemen masyarakat.

Dalam pernyataan itu, intinya mereka menolak segala bentuk berita bohong yang menimbulkan kebencian, permusuhan berlatar belakang suku, agama RAS dan antargolongan. Merekapun mendukung Polri untuk menindak tegas pelaku penyebar hoaks.

Masyarakat di Kabupaten Kuningan pun sepakat menjaga situasi dan kondisi agar tetap aman,damai, dan kondusif. Mereka juga mendukung terciptanya Pilkada Serentak 2018 di Kabupaten Kuningan dan Jabar yang aman, damai dan kondusif.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto meminta, masyarakat tidak mudah terhasut berita palsu, bohong atau lebih dikenal dengan sebutan hoaks. Setiap menerima berita, harus dicerna terlebih dulu terutama berita yang tidak jelas sumbernya atau meragukan.

"Tanyakan dulu pada pihak berwenang, bisa kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas agar jelas kebenaran informasi itu. Kalau tidak benar, jangan malah disebarkan karena bisa meresahkan masyarakat," kata Agung.

Agung pun mengajak, semua pihak bekerja sama untuk menolak, menangkal dan menghentikan informasi yang tidak benar atau hoaks, baik berupa gambar, foto, atau ilustrasi yang menimbulkan kebencian, permusuhan yang berlatar belakang SARA. Dia pun meminta, semua pihak bersama-sama menjaga situasi kondusif di masyarakat.

Hal senada diungkapkan Plt Bupati Kuningan Dede Sembada. Dia mengungkapkan, menyebarnya berita hoaks, ujaran kebencian, dan isu SARA, dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Karena itu, dia meminta, warganya untuk bijak ketika menggunakan internet, membaca berita, dan mendengar informasi.

"Di sinilah peran kita semua, harus sadar, tetap tabayyun, demi menjaga kondisi masyarakat yang sejuk dan dinamis," tutur Dede.

Dede pun kembali menegaskan, agar masyarakat jangan mudah percaya terhadap berita atau kabar yang dibaca. Periksa kembali kebenaran suatu berita dengan membandingkan dari sumber lain, dan jangan disebarkan jika dirasa berita tersebut tidak benar.

"Kepada seluruh elemen masyarakat Kuningan, mari terus menjalin kebersamaan, hindari berita-berita yang menyebabkan kebingungan dan keresahan di masyarakat," tandas Dede.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement