REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta meminta pekerjaan revitalisasi sisi barat Jalan Malioboro dapat diselesaikan tepat waktu atau sesuai tata kala yang sudah ditetapkan, termasuk waktu libur pedagang kaki lima.
"Selama pekerjaan berlangsung, sudah ada kesepakatan tentang waktu libur bagi pedagang kali lima (PKL) yang terdampak. Tentunya, kami berharap kontraktor dapat melakukan pekerjaan sesuai waktu yang disepakati," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Ahad (18/3).
Menurut dia, pedagang kaki lima dan seluruh komunitas yang ada di Malioboro berkomitmen mendukung proses penataan kawasan utama wisata yang kini memasuki tahap revitalisasi di sisi barat Jalan Malioboro. Selama pekerjaan berlangsung, pedagang kaki lima di sekitar lokasi proyek diminta tidak berjualan. Namun, pedagang dapat kembali membuka lapak mereka apabila memungkinkan meskipun pekerjaan belum selesai 100 persen.
"Saat libur Lebaran, pedagang juga sudah mengajukan permohonan agar pekerjaan revitalisasi diliburkan karena jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malioboro diperkirakan akan meningkat signifikan," katanya.
Pekerjaan revitalisasi di sisi barat Jalan Malioboro dilakukan dengan membongkar selasar toko dan aspal di jalur lambat. Pembongkaran dilakukan di tiga titik di sepanjang Jalan Malioboro yang dilakukan mulai 12 Maret. Pekerjaan pembongkaran di ujung utara Jalan Malioboro hingga toko minimarket waralaba kini sudah memasuki pengecoran beton induk.
Bagian beton yang sudah kering dapat digunakan kembali oleh PKL untuk berjualan selama dua pekan baru dilanjutkan dengan pemasangan teraso dan PKL diminta libur kembali. Sisi barat Jalan Malioboro akan dibangun sama seperti sisi timur yang sudah selesai direvitalisasi.
Sedangkan untuk andong dan becak pascarevitaliasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro Syarif Teguh mengatakan akan dibuatkan semacam cerukan di sisi barat Jalan Malioboro sebagai pangkalan.
"Tugu KB di Taman Parkir Abu Bakar Ali juga akan dibongkar untuk pangkalan andong dan becak," katanya.
Selama ini, andong dan becak memanfaatkan jalur lambat sisi barat Jalan Malioboro sebagai pangkalan untuk menunggu penumpang.