Senin 19 Mar 2018 01:10 WIB

Aceh Selatan Lepas Liarkan 400 Tukik

Sejak 2015, 2.000 ekor tukik dilepasliarkan di Rantau Sialang.

Tukik atau anak penyu menuju lautan. (Ilustrasi)
Tukik atau anak penyu menuju lautan. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan bekerja sama dengan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) melepasliarkan 400 ekor anak penyu (tukik) agak berkembang biak di laut lepas. Kepala Seksi Pengelolaan SDA TNGL, T Irmansyah di Tapaktuan, Ahad, menyebutkan, ratusan tukik yang dilepasliarkan pada Kamis (15/3) merupakan hasil penangkaran penyu Rantau Sialang.

"Sebanyak 400 ekor lebih tukik penyu yang dilepaskan tersebut berusia antara dua hingga tiga bulan," ungkapnya.

Diperkirakan sekitar dua puluh tahun ke depan tukik anakan ini akan kembali lagi di Pantai Singgah Mata, Rantau Sialang ini untuk bertelur. Irmansyah menjelaskan pelepasan tukik penyu tersebut dilakukan untuk menjaga populasi penyu.

Di samping itu, pihaknya ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian penyu yang saat ini populasinya semakin langka akibat sering diburu oleh masyarakat.

"Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih peduli dan ikut serta melindungi penyu dan telur-telurnya agar mamalia yang kelestariannya dilindungi tersebut tetap bertahan dan kelestariannya terjaga sampai ratusan tahun ke depan di Aceh Selatan," katanya.

Sementara itu, Chairman Technical Advisor KFW Jerman,  Andreas M Graefeen menyatakan komitmennya untuk menciptakan wilayah konservasi ini menjadi lebih besar lagi ke depannya. Untuk mewujudkan program itu, ia sangat mengharapkan adanya dukungan maksimal dari berbagai pihak terkait khususnya dari Pemkab Aceh Selatan.

Ratusan tukik dilepas di beberapa lokasi pantai, yakni Pantai Singgah Mata, Rantau Sialang, Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan. Terhitung sejak tahun 2015, sudah 2.000 ekor tukik dilepasliarkan di stasiun pembinaan populasi penyu Rantau Sialang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement