REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wali Kota Liverpool Joe Anderson menandatangani kesepakatan kerja sama kota kembar (sister city) di Gedung Balai Kota Surabaya, Senin (19/3). Kesepakatan kerja sama yang ditandatangani, salah satunya adalah terkait sepak bola.
Kerja sama tersebut mengartikan, para atlet sepak bola cilik berprestasi yang ada di Surabaya berkesempatan menimba ilmu di Liverpool. Risma merasa ini sebagai kesempatan bagus. Apalagi, Liverpool dikenal sebagai kota tempat lahirnya klub-klub ternama seperti Liverpool FC dan Everton yang berkiprah di Liga Primer Inggris.
"Jadi setiap anak berhak untuk berprestasi. Itulah mengapa salah satu di antaranya saya ingin nanti mengirim anak-anak ini untuk supaya mereka punya mimpi bahwa mereka juga bisa berprestasi di bidang sepak bola," kata Risma seusai menjalani proses penandatanganan kerja sama.
Risma mengatakan, sering kali orang tua ketakutan terhadap masa depan anaknya jika kemampuan intelektual sang buah hati di sekolah tidak bagus. Padahal, kata dia, sebenarnya anak-anak itu mempunyai sisi berprestasi, seperti dalam bidang sepak bola.
"Karena itu, saya ingin mengembangkan anak-anak ini supaya punya mimpi bahwa mereka pun bisa kalau mereka mau dan giat berlatih. Mereka punya mimpi jadi pemain internasional," ujar perempuan kelahiran Kediri tersebut.
Namun demikian, Risma belum bisa memastikan di klub sepak bola mana nantinya anak-anak yang dikirim menimba ilmu seputar sepak bola. Karena, Pemkot Surabaya tidak akan menentukan secara spesifik, klub mana yang harus dituju anak-anak tersebut untuk menimba ilmu.
"Endak bisa klub. Saya mau yang terbaik. Ini bukan klub, tapi saya mau nanti ada talent scouting yang akan memilih siapa yang terbaik. Supaya yang lain juga terdorong untuk latihan lebih baik lagi," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
Selain sepak bola, kerja sama yang dijalin antara Surabaya dan Liverpool juga di bidang kesehatan. Risma mengaku khawatir karena akhir-akhir ini banyak anak yang lahir, kemudian menjadi autis. Risma berharap kerja sama yang dijalin bisa menyelesaikan permasalahan anak-anak berkebutuhan khusus.
Tak hanya itu, kerja sama tersebut juga memuat program untuk menjadikan Kota Surabaya sebagai kota kreatif. Kemudian, kerja sama yang dijalin juga terkait peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), smart city, dan maritim.