REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat koordinasi kerukunan antar umat beragama Kabupaten Jayapura yang dihadiri semua stakeholder dan unsur masyarakat digelar di Alua Kantor Bupati Jayapura pada Senin (19/3). Rapat tersebut menghasilkan tim kerja yang akan menyelesaikan permasalahan antara Persekutuan Gereja-Gereja di Kabupaten Jayapura (PGGJ) dengan panitia pembangunan Masjid Al-Aqsha Sentani di Jayapura , Provinsi Papua.
"Pesan saya disampaikan kepada seluruh warga baik yang Muslim, Nasrani, Kristen supaya menahan diri tidak terprovokasi dengan isu-isu SARA," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, Pendeta Hosea Taudufu kepada Republika.co.id, Senin (19/3).
Pendeta Hosea mengatakan, semua pihak harus menerima, hari ini sudah ada penyelesaian antara pihak PGGJ dan masyarakat Muslim di Papua. FKUB mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Jayapura agar bisa menahan diri. Karena permasalahan dapat diselesaikan dengan musyawarah bersama.
Ia menyampaikan, setelah dibentuk tim kerja untuk menyelesaikan masalah PGGJ dan pihak yang membangun Masjid Al-Aqsha Sentani. Selanjutnya akan dilakukan pertemuan lanjutan. Rencananya Rabu pekan ini akan mulai melakukan pertemuan lanjutan.
"Jadwal kerja kita mulai Rabu, Kamis dan Jumat, harapannya semua harus menerima keputusan apa yang nanti diputuskan bersama melalui musyawarah bersama," ujarnya.
Pendeta Hosea mengatakan, Muslim yang sudah membangun masjid diharapkan menerima keputusan hasil musyawarah. Umat Kristen juga harus menerima masukan dari saudara-saudara yang Muslim.