REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski usianya sudah melewati beberapa abad, Masjid Banya Bashi ini masih terlihat kokoh. Setiap unsur bangunannya masih kuat memancarkan keindahan di bagian luar dan dalam. Sehingga, jika melihatnya secara sepintas, pandangan mata akan terkecoh dari fakta sesungguhnya, yakni usia masjid ini lebih dari 1.500 tahun.
Melihat keadaannya yang masih indah, masjid yang terletak di Boulevard Maria Luiza yang berada di pusat Kota Sofia, Bulgaria, ini seakan tidak habis dimakan usia. Karena semua unsur bangunannya masih terlihat kuat. Warna dasarnya juga masih tajam, seakan Banya Bashi ini belum lama dibangun. Masjid yang dibangun pada masa kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmani (Ottoman) ini memiliki beberapa unsur menarik dibandingkan dengan bangunan-bangunan di sekitarnya.
Unsur pertama yang membuat masjid ini berbeda dengan bangunan di sekitarnya adalah adanya susunan batu bata yang tidak menggunakan tambahan lapisan luar atau plester.
Susunan batu bata mendominasi setiap bagian luar masjid yang keberadaannya menimbulkan sebuah warna merah tanah kecokelatan. Unsur lain yang membedakan dari bangun berbentuk oval ini adalah keberadaan menara dan kubah.
Tinggi menara ini menjadi petunjuk alami bagi pelancong Muslim yang mencari tempat shalat sekaligus istirahat setelah berkeliling di Kota Sofia yang terletak di Eropa Tenggara. Menara masjid dua kali lebih tinggi dari bangunan utama masjid. Tingginya menara bukan hanya berfungsi sebagai tempat muazin azan, melainkan juga berfungsi sebagai penunjuk arah.