Senin 19 Mar 2018 20:15 WIB

IBL: Program Draft Pemain Lokal dalam Proses Analisis Legal

Proses tersebut ditargetkan selesai sebelum final IBL Pertalite 2017-2018

Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali (ketiga dari kiri).
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali (ketiga dari kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Indonesian Basketball League (IBL) Hasan Gozali mengatakan program draft pemain lokal untuk Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2018-2019 dalam proses analisis legal. Ia menargetkan proses tersebut selesai sebelum final IBL Pertalite 2017-2018 yang digelar 19-22 April.

"Rangka draft sudah ada dan tinggal diselesaikan. Bila sudah rampung, program rinci draft pemain lokal ini akan kami kirimkan ke setiap tim peserta," ujar Hasan Gozali, Senin (19/3).

Terkait jumlah pemain lokal yang masuk dalam draft, Hasan belum bisa mengungkapkan. Karena pendaftaran pemain draft belum dibuka.

"Kami masih menyiapkan mekanisme dan peraturan-peraturannya. Kami berharap apa yang disiapkan itu cukup menarik dan bagus," kata dia.

Pihak IBL menerapkan proses draft untuk para pemain debutan lokal, yang berasal dari Liga Mahasiswa, pada IBL musim 2018-2019. Sistem ini dianggap bisa mengatasi ketimpangan dalam hal merekrut pemain lokal di liga profesional.

Pada akhir Januari 2018, Hasan menyebutkan klub-klub besar dengan modal mumpuni cenderung lebih bebas mendatangkan pemain-pemain lokal berbakat dari mana saja. Sedangkan tim-tim kecil bermodal seadanya hanya bisa berharap pemain dari daerah mereka masing-masing.

Dalam sistem draft IBL 2018-2019, para pemain lokal yang berhak masuk daftar draft adalah pebola basket yang berkompetisi di Liga Mahasiswa (LiMa) dan telah mendaftarkan diri ke IBL untuk di-draft.

Dalam pemilihan pemain draft, rencananya pihak IBL menerapkan dua putaran. Sama seperti draft pemain asing sehingga kalau ada 10 tim IBL, berarti ada 20 pemain yang terpilih.

Sama seperti di liga bola basket Amerika Serikat NBA, para pemain yang tidak dipilih oleh klub di draft akan masuk dalam kelompok "undrafted".

"Para pemain undrafted ini bisa saja direkrut oleh tim-tim yang tertarik. Akan tetapi rincian semua ini masih akan dibahas lagi," tutur Hasan.

Draft pemain lokal sendiri pernah diterapkan di Liga Bola Basket Indonesia pada 2006. Salah satu pemain draft kala itu adalah big man Christian Ronaldo "Dodo" Sitepu yang direkrut oleh Satria Muda. Dodo masih membela Satria Muda sampai saat ini.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement