REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Harapan Crystal Palace untuk menghindari degradasi Liga Primer Inggris musim ini bergantung pada kebugaran kondisi pengatur permainan tim Wilfried Zaha. Palace telah kalah dalam sembilan pertandingan liga terakhir pada saat Zaha absen musim ini.
Pemain berusia 25 tahun itu kembali dimainkan setelah pulih dari cedera lutut dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan di Chelsea awal bulan ini. Namun hal itu cukup menjadi dorongan bagi tim asuhan Roy Hodgson.
Pemain internasional Pantai Gading itu cukup berpengaruh dalam kemenangan 2-0 Palace di Huddersfield Town. Ini membantu tim tamu mengakhiri empat kekalahan beruntun di pertandingan liga dan naik ke urutan 16 dalam klasemen.
"Wilf kembali memberi dorongan besar," kata gelandang Palace Andros Townsend kepada media Inggris, Senin (19/3). "Dia pemain yang luar biasa untuk kami. Kami semua pernah melihat statistik tentang apa yang terjadi saat dia tidak berada dalam tim. Kami harus membuatnya tetap fit jika ingin tetap bertahan."
Zaha diganti pada akhir laga di Stadion John Smith setelah mengalami benturan menyusul banyak tekel keras oleh tuan rumah. Namun Townsend percaya bahwa rekan setimnya cukup berpengalaman untuk menangani tekanan konstan.
"Bila Anda sebaik Wilf dan saat Anda menjadi andalan tim, maka Anda harus menerima konsekuensi itu," Townsend menambahkan. "Orang-orang seperti Eden Hazard dan Harry Kane mengalami hal yang sama. Wilf cukup kuat untuk mengatasi tantangan itu."
Palace, dua poin di atas posisi ke-18 Southampton, akan memainkan satu pertandingan lagi dan menjadi tuan rumah laga melawan Liverpool yang menempati posisi ketiga di klasemen liga pada 31 Maret.