REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah tempat di Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir pada Ahad (18/3) kemarin.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Muhamamd Rum, mengatakan, banjir ditengarai akibat adanya siklon tropis marcus dengan posisi 14.9LS-125.1 BT sebelah selatan tenggara Kupang arah gerak barat dengan kecepatan 13 Knot (24km/jam).
Sehingga membawa pengaruh terjadinya hujan disertai angin dan petir di wilayah Pulau Sumbawa sejak pukul 13.00 Wita hingga 21.00 Wita. Juga mengakibatkan banjir di kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa.
Rum mendata, 50 rumah di Kecamatan Wera di Bima tergenang banjir, di mana 20 kepala keluarga terpaksa mengungsi di balai desa. Sedangkan, jumlah warga terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa cenderung lebih banyak.
Catatan BPBD NTB, untuk Kecamatan Uteriwes, banjir menggenangi 67 KK dengan 268 jiwa di Dusun Nijang Atas, 34 KK dengan 36 jiwa di Dusun Nijang Tengah, serta 98 KK dengan 392 jiwa di Dusun Nijang Bawah.
Sementara di Kecamatan Labuan Badas, jumlah terdampak meliputi 30 KK dengan 120 jiwa di Desa Karang Dima, 157 KK dengan 628 jiwa, di mana 25 KK dengan 100 jiwa mengungsi di Dusun Sumer Payung, 71 KK dengan 284 jiwa di Dusun Buin Pandan, 20 KK dengan 80 jiwa di Dusun Pamulung, serta 25 KK dengan 20 jiwa di Dusun Tanjung Pangamas.
"20 hewan ternak dinyatakan hanyut, 17 ekor di antaranya sudah ditemukan, tapi ada tiga ekor hanyut. Kemudian, satu unit sekolah dan Kantor Balai Desa terendam," kata Rum di Mataram, NTB, Senin (19/3) malam.
Rum menjelaskan, BPBD Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa telah menurunkan personel ke lokasi kejadian bencana untuk melakukan evakuasi terhadap kelompok rentan. Personel juga sudah menyiapkan tempat pengungsian dan melakukan koordinasi dengan SKPD terkait, TNI, Polri
"BPBD juga telah menyalurkan bantuan logistik dan melakukan pembersihan puing-puing banjir, dan menguras sumur warga. Kondisi saat ini air sudah surut," kata Rum menjelaskan.