REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpendapat, pembangunan suatu kota tidak bisa disamakan dengan daerah lain. Setiap kota atau daerah mempunyai latar geografis yang berbeda.
"Seperti Kota Surabaya, yang kondisi geografis tanahnya hanya 5 meter di atas permukaan laut. Jika pembangunannya salah, maka justru akan berdampak banjir bagi Kota Surabaya," kata Risma di Surabaya, Selasa (20/3).
Maka dari itu, kata Risma, Pemkot Surabaya membuatkan tanggul sebagai penahan air laut pasang. Selain itu, Pemkot Surabaya juga membangun beberapa boezem untuk penampung air dan Box Culvert di setiap ruas jalan.
Risma mengatakan, Pemkot Surabaya telah membuktikan komitmen kepada warganya. Sehingga warga Surabaya bisa merasakan manfaatnya dan dengan sukarela masyarakat juga mendukung berbagai program dari pemerintah.
"Pemkot Surabaya telah berhasil membuktikan komitmen pemerintah kepada warganya. Sehingga warga Surabaya bisa merasakan manfaatnya dan dengan sukarela masyarakat mendukung berbagai program dari pemerintah demi kesejahteraan bersama,"ujar Risma.
Meski cara pembangunannya berbeda-beda, tapi menurutnya pembangunan suatu kota harus ditangani secara komprehensif. Artinya, pembangunan harus ditangani secara menyeluruh dengan meliputi semua aspek. Mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, hingga infrastruktur.