REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pembangunan suatu kota harus ditangani secara komprehensif. Artinya, pembangunan harus ditangani secara menyeluruh dengan meliputi semua aspek mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, kesehatan, hingga infrastruktur.
"Tidak bisa jika pembangunan suatu kota dikerjakan sepotong-sepotong. Sebab, jika kita menangani hanya satu, maka yang lain akan terabaikan," kata Risma di Surabaya, Selasa (20/3).
Risma menambahkan, mengenai pelayanan publik, saat ini seluruh pelayanan di Kota Surabaya dirasa sangat efektif, efisien serta transparan. Sebab, saat ini seluruh layanan di Pemkot Surabaya sudah berbasis elektronik.
"Hal ini menjadi keunggulan sendiri bagi Kota Surabaya. Saat ini seluruh layanan kami di Pemkot Surabaya hampir 100 persen sudah berbasis elektronik," ujar perempuan kelahiran Kediri tersebut.
(Baca: Risma Sebut Pembangunan Kota tak Bisa Disamakan)
Risma kemudian mencontohkan, pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang saat ini sudah terintegrasi secara elektronik. Sehingga tiap menit bisa diketahui berapa ton sampah yang dikirim dari setiap masing-masing Tempat Pembuangan Sementara (TPS).
"Truk yang ngangkut platnya berapa, nama sopirnya siapa dan berapa ton sampah yang diangkut, saya bisa mengetahui semua. Karena sudah berbasis elektronik," kata Risma.
Kemudian, pembangunan di bidang pendidikan, Pemkot Surabaya memberikan pendidikan gratis bagi pelajar tingkat SD dan SMP. Selain itu, Pemkot juga merenovasi gedung-gedung sekolah menjadi vertikal, sehingga menyisakan banyak ruang untuk membangun fasilitas pendidikan lain.
"Agar para siswa dapat menyalurkan bakatnya melalui hal yang positif seperti olahraga dan seni," kata Risma.
Berbicara mengenai ekonomi, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menuturkan, pihaknya juga giat dalam mendukung pemberdayaan perempuan sebagai roda penggerak ekonomi. Hal ini dilakukan oleh dirimua dengan cara turun langsung memberikan pendidikan entrepreneurship kepada ibu-ibu warga Surabaya, melalui berbagai program seperti pahlawan ekonomi.
"Sehingga, sekarang banyak diantara mereka yang memiliki usaha mandiri dengan omset mencapai puluhan juta per bulan," ujar Risma.
Selain itu, lanjut Risma, Pemerintah Kota Surabaya juga mempunyai program khusus sosial, seperti program permakanan bagi lansia. Setiap hari, para lansia di Kota Surabaya mendapatkan kiriman makanan gratis dari Pemkot Surabaya.
"Setiap hari, program permakanan itu juga bisa kita monitoring. Jadi kita bisa tahu makanan apa saja yang dikirim, jika tidak layak maka kita bisa langsung komplain ke petugasnya," kata Risma.