REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Dua klub Prancis Olympique de Marseille dan Olympique Lyonnais menghadapi penyelidikan disiplin menyusul kerusuhan penonton pada pertandingan Liga Europa pekan lalu. Para penggemar Lyon kisruh dengan polisi di luar stadion yang akan menjadi tempat berlangsungnya final Liga Europa tahun ini.
Kisruh itu menyusul pertandingan kandang melawan CSKA Moskow pada Kamis pekan lalu sehingga membuat sejumlah petugas keamanan terluka.
Klub mengatakan dalam pernyataannya bahwa insiden-insiden itu melibatkan sekelompok orang yang mengenakan hoodie, yang bukan merupakan bagian dari grup-grup penggemar resmi klub.
Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Senin (19/3) menyatakan, Lyon didakwa dengan masalah kerusuhan penonton, pelemparan, dan menyalakan kembang api serta memblok tangga darurat. UEFA juga mendakwa klub dengan sikap rasis berdasarkan pada grup anti-rasisme FARE.
Adapun Marseille menghadapi sanksi setelah membuat masalah pada pertandingan di markas Athletic Bilbao pada malam yang sama. Marseille didakwa karena kerusuhan penonton dan penyalaan kembang api. Media Spanyol melaporkan bahwa dua petugas keamanan Bilbao mengalami luka-luka.