Selasa 20 Mar 2018 12:57 WIB

Lippo Grup Dirikan Rumah Sakit Bersama PBNU di Magelang

Namanya Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Angga Indrawan
RSU Syubbanul Wathon. (Dari kiri) Pengasuh Pondok Pesantren Syubbanul Wathon KH Yusuf Choudiri, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono, Chairman Lippo Group Mochtar Riady, Ketua PBNU Bidang Pendidikan M Nuh, melakukan Topping Off RSU Syubbanul Wathon di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (20/3).
Foto: Republika/Yogi Ardhi
RSU Syubbanul Wathon. (Dari kiri) Pengasuh Pondok Pesantren Syubbanul Wathon KH Yusuf Choudiri, Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini, Sekda Pemprov Jateng Sri Puryono, Chairman Lippo Group Mochtar Riady, Ketua PBNU Bidang Pendidikan M Nuh, melakukan Topping Off RSU Syubbanul Wathon di Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (20/3).

REPUBLIKA.CO.ID,TEGALREJO -- Untuk pertama kalinya Grup Lippo menjalin kemitraan membangun rumah sakit dengan yayasan di bawah naungan Nadlatul Ulama (NU). Namanya Rumah Sakit Umum ((RSU) Syubbanul Wathon, berlokasi di Kecamatan Tegalrejo, Magelang. 

 

Selain Lippo Grup, kerja sama pembangunan rumah sakit  melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Yayasan Syubbanul Wathon.  

 

"Semoga keberadaan rumah sakit ini bisa memberikan layanan kesehatan pada masyarakat yang lebih luas setidaknya bagi empat kecamatan di wilayah ini, " ujar Sekdaprov Jateng, Sri Puryono pada acara topping off RSU Syubbanul Wathon di Desa Purwosari, Kecamatan Tegalrejo, Magelang, Selasa (20/3). 

 

Hadir pada acara tersebut, pendiri Lippo Grup Mochtar Riady, CEO Lippo Grup James Riady, Sekjen PB NU Helmy Faishal Zaini, Ketua Bidang Pendidikan PBNU M Nuh, Ketua Yayasan Syubbanul Wathon Yusuf Chuodiri, serta pejabat di wilayah Kabupaten Magelang. 

 

Diakui Sri, pengembangan layanan kesehatan di wilayahnya masih alami kendala baik secara kuantitas maupun kualitas. Karena itu pihaknya berharap agar pengoperasian RSU Syubbanul Wathon bisa dilakukan secara profesional. Sehingga layanan kesehatan bagi masyarakat bisa berjalan dengan baik. 

 

Pihaknya menyambut baik kehadiran Lippo Grup dalam mengembangkan sarana kesehatan. Menurutnya masih banyak daerah pelosok tersebar di 35 kabupaten/kota di wilayahnya yang butuh sentuhan layanan kesehatan. "Untuk perizinannya kami bantu secepatnya," ujarnya. 

 

Sekjen PB NU Helmy Zaini menyatakan,  kerja sama pembangunan rumah sakit dengan melibatkan pihak ketiga baru pertamakali dilakukan bersama Lippo Grup. Sebelumnya pengembangan sarana kesehatan berupa rumah sakit dilakukan di delapan titik di wilayah berbeda." Masih dengan Lippi, dalam waktu dekat akan dikembangkan di Cirebon dan Malang," ujarnya. 

 

 Ketua Yayasan Syubbanul Wathon, M Yusuf Chudori menyatakan rumah sakit yang memiliki kapasitas 184 bed ini sedianya akan beroperasi pada Juli mendatang. Adapun sumber daya manusia (SDM) dalam pengoperasian rumah sakit akan melibatkan warga sekitar. " Ke depan kita siapkan tenaga perawatnya, tentu sebelumnya kita bangun juga SMK Keperawatan," ujarnya seraya mengatakan pembangunan rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 4.000 meter persegi milik yayasan Syubbanul Wathon itu ditangani Lippo Grup. 

 

Sementara itu Mochtar Riady dalam sambutannya menekankan perlunya profesionalisme dalam pengoperasian rumah sakit dimaksud. Tentu saja layanan mencakup standar mutu yang sudah ditetapkan pemerintah maupun internasional. Meski demikian, katanya, biaya perawatan dan pengobatan diupayakan terjangkau masyarakat luas. "Karena itu, rumah sakit ini juga melayani kesehatan dengan BPJS," ujarnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement