Selasa 20 Mar 2018 18:26 WIB

Pendiri Kelompok Anti-Islam Pegida Ditolak Masuk Inggris

Bachmann dilarang masuk karena dinilai membuat suasana publik tidak kondusif.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Ani Nursalikah
Pendiri kelompok anti-Islam Pegida dari Jerman, Lutz Bachmann.
Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch
Pendiri kelompok anti-Islam Pegida dari Jerman, Lutz Bachmann.

REPUBLIKA.CO.ID, STANSTED -- Pendiri kelompok anti-Islam Pegida dari Jerman, Lutz Bachmann dicegat saat hendak masuk Inggris. Ia tidak diizinkan lewat dan malah dideportasi dari Bandara Stansted.

Menurut Independent, Bachmann mendarat di Stansted pada Sabtu malam (17/3). Pemimpin aksi demo menolak imigran ini kemudian ditahan di bandara.

Pada Ahad ((18/3) pagi, ia dilaporkan telah dipulangkan. Home Office mengatakan Bachmann dilarang masuk karena keberadaannya di Inggris tidak baik untuk publik.

"Border Force punya otoritas menolak siapa pun masuk negeri jika keberadaannya di Inggris membuat suasana publik tidak kondusif," kata juru bicara Border Force.

Pendukung Bachmann mengatakan kunjungan tersebut bertujuan bertemu dengan Tommy Robinson. Ia adalah mantan pemimpin English Defence League yang merupakan cabang Pegida di Inggris.

Pertemuan seharusnya dilakukan di Speakers Corner di Hyde Park pada Ahad. Bachman disebut punya sejumlah catatan terlibat dalam gerakan xenofobia. Pada Oktober 2014, ia menolak rencana pembangunan pusat pengungsi di Jerman.

Menurut Sachsische Zeitung, Bachman punya sejumlah catatan kriminal, seperti 16 tuduhan perampokan, mabuk, terlibat kokain juga tidak punya surat izin. Pada 1998, ia dihukum beberapa tahun di penjara. Namun ia melarikan diri ke Afrika Selatan dan dideportasi ke Jerman.

Juru bicara anti-rasialisme, Hope Not Hate mengatakan ia tidak kaget Inggris menolak Bachman. "Bachmann didakwa banyak sekali kasus terkait rasial, pengedar obat hingga merampok," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement