Selasa 20 Mar 2018 19:05 WIB

Pemprov Babel Berupaya Bangun Daerah Bernuansa Islami

Keharmonisan pemerintah dan kepolisian perlu terus dijaga.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Salah satu momen keakraban Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama para ulama dan kepolisian.
Foto: istimewa.
Salah satu momen keakraban Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama para ulama dan kepolisian.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKABELITUNG -- Keharmonisan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dengan Kapolda Babel Brigjen Pol Saiful Zachri patut menjadi contoh. Pasalnya upaya dua pemimpin ini menciptakan nuansa islami di Bangka Belitung seiring sejalan.

 

Ba'da salat Zuhur pukul 12.40 WIB, Selasa (20/3), rombongan Gubernur Erzaldi bersama Kapolda Saiful mendatangi Pondok Pesantren Salafiah Nurul Muhibbin, Kemuja, Kabupaten Bangka. Tujuan kunjungan kali ini adalah silaturahmi, memberi bantuan dana pembangunan dan peningkatan kualitas pesantren.

 

Usai berjumpa sekitar 400 santri dan santriwati, Erzaldi berharap agar generasi muda yang sedang menimba ilmu dapat menyerap pengetahuan dengan baik. Kemudian ilmu yang didapatkan, disiarkan ke masyarakat muslim di Bangka Belitung.

 

"Tujuan kunjungan ini untuk melihat kondisi pesantren dan ingin membenahi sekaligus meningkatkan kualitas, terutama bidang infrastruktur dan fasilitas di pesantren," kata Erzaldi dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (20/3).

 

Tahun depan di pondok pesantren kemuja ini akan diadakan kegiatan Porsadin bertaraf nasional. Untuk itu, Erzaldi mengajak untuk bersama-sama membenahi pesantren dan menyukseskan kegiatan tersebut. Ada sekitar 4.000 santri santriwati bakal menghadiri kegiatan ini.

 

Tak hanya Pesantren Nurul Muhibbin yang mendapatkan bantuan, dua pesantren lainnya di Kemuja juga mendapatkan bantuan serupa. Setelah mendapatkan bantuan ini, diharapkan kehidupan di pesantren lebih nyaman.

 

Menyikapi mengenai derasnya arus informasi saat ini, Erzaldi mengajak santri dan santriwati lebih berhati-hati dalam menggunakan sosial media. Karena banyak berita-berita yang belum pasti kebenarannya tersebar di sosial media.

 

"Para santri jangan langsung percaya dan sembarangan membagikan berita-berita hoax. Santri haruslah tabayun dari berita tersebut," katanya.

 

Hal senada dikatakan Kapolda Babel Brigjen Saiful Zachri. Ia memotivasi santri dan santiwati agar setelah menuntut ilmu di pondok pesantren, selanjutnya ikut membangun negeri khususnya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

 

"Kerukunan antar umat beragama sangatlah penting. Santri harus lebih meningkatkan toleransi antar umat beragama, agar tidak ada perpecahan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," kata Saiful.

 

Sementara Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, Kemuja, Kabupaten Bangka KH Zainawi menyambut baik keinginan Gubernur Erzaldi dan Kapolda Saiful menciptakan nuansa islami di Bangka Belitung. Pertemuan ini sudah diatur Allah dan tentunya mempunyai banyak berkah.

 

"Dulu di tahun 1990, generasi muda Bangka Belitung belajar hingga ke Kalimantan karena haus ilmu agama. Itulah perlunya pendirian pondok pesantren ini, sehingga santri santriwati tidak perlu jauh-jauh untuk mondok. Lalu tahun 2000, pesantren ini berdiri," ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement