REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madyan adalah nama salah satu putra Nabi Ibrahim AS yang kemudian menjadi nama Kabilah dan terdiri atas anak cucu Madyan. Kabilah ini berdiam di suatu tempat yang akhirnya dinamakan Madyan dan terletak di dekat pantai Laut Merah di tenggara Gunung Sinai. Kawasan ini terletak di daerah Yordania yang berbatasan dengan Palestina.
Nabi Syuaib diutus oleh Allah SWT kepada Kaum Madyan untuk mengajak mereka menyembah Allah. Sebuah sumber menyebutkan, Madyan berada di ujung Syam (Syria sekarang) dan berbatasan dengan Hijaz (Arab Saudi).
Beberapa pendapat menyebutkan, Nabi Syuaib diutus kepada kaum Madyan dan kaum Aikah, yaitu umat yang menyembah hutan. Namun, ada pula yang mengatakan, kaum Aikah itu adalah suku Madyan tersebut. Pendapat ini menyatakan bahwa kaum Madyan memiliki pekerjaan sebagai pedagang dan petani. Dan, sesembahannya adalah hutan belantara yang di dalamnya tumbuh pepohonan yang sangat besar.
Namun, bila merujuk pada ayat Alquran, kedua umat ini berbeda. Namun, lokasi keduanya berdekatan dan nabi yang diutus adalah Nabi Syuaib. Hal ini dibuktikan dengan azab yang ditimpakan kepada kaum Madyan berupa gempa, sedangkan kepada kaum Aikah berupa gumpalan awan dari langit. Mereka berusaha mendekati awan itu untuk berlindung, namun sebaliknya justru mereka merasakan panas yang luar biasa selama tujuh hari. Karena itu, kaum Aikah ini menyaksikan air-air sumur mereka mengering.
''Kemudian, mereka ditimpa gempa maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam rumah-rumah mereka, yaitu orang-orang yang mendustakan Nabi Syuaib, mereka itulah orang-orang yang merugi." (QS Al-A'raaf: 91-92).
Kemudian, Allah mengutus Syuaib kepada penduduk Aikah dekat dari daerah Madyan. Tatkala mereka mendustakan Nabi Syuaib, Allah menimpakan azab bagi mereka pada hari dinaungi awan, yaitu Allah menimpakan pada mereka rasa panas selama tujuh hari sehingga air-air mereka kekeringan. Dan, awan itu menggiring mereka. Kemudian, mereka berlindung di bawah awan karena rasa panas sekali. Namun, bukannya perlindungan yang mereka dapatkan, sebaliknya awan yang mereka temui itu secara tiba-tiba mengeluarkan suara gemuruh yang dahsyat dan akhirnya menghancurkan mereka semua.
Allah berfirman, ''Kemudian mereka mendustakan Syuaib lalu mereka ditimpa azab pada hari mereka dinaungi awan, sesungguhnya azab itu adalah azab hari yang besar.'' (QS Asy syu'araa: 189).
Merujuk dari dua keterangan ini, jelaslah bahwa letak Madyan dan Aikah adalah di dekat Laut Merah di sebelah tenggara Gunung Sinai. Kawasan ini terletak di daerah Yordania yang berbatasan dengan Palestina.
Adapun bukti-bukti peninggalan kaum Madyan dan Aikah, hingga kini belum ada pihak yang menyebutkan telah menemukannya. Termasuk bentuk timbangan atau hutan belantara yang menjadi sesembahan kaum Madyan dan Aikah ini. Dan, sejumlah lokasi telah diduga sebagai tempat berdiamnya kaum Madyan dan Aikah.
Nabi Syuaib AS diperkirakan hidup pada tahun 1600-1490 SM dan diangkat menjadi nabi pada 1550 SM. Beliau ditugaskan berdakwah kepada Madyan dan penduduk Aikah.