REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana mengalirkan listrik ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno melaporkan dari 105 pulau di Kepulauan Seribu, baru 16 yang dialiri listrik.
"Mudah-mudahan bersama masukan dari timnya Pak Bupati dan timnya Jakpro kita bisa konkritkan rencana untuk mengaliri listrik ke pulau-pulau yang lain. Karena dari 105 hanya 16, itu kan kurang dari 20 persen," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (20/3).
Program ini dinilai sejalan dengan keputusan Pemerintah Pusat menetapkan Kepulauan Seribu sebagai satu dari sepuluh Bali baru. Kebutuhan energi yang cukup menjadi syarat agar Pemprov dapat mewujudkan rencana membangun resort-resort bertaraf internasional dalam 1-2 tahun mendatang. Selain itu, layanan listrik juga telah lama dikeluhkan oleh masyarakat Pulau Seribu. Mereka mengeluhkan seringnya terjadi pemadaman listrik sementara.
"Dan ini bentuk daripada perhatian khusus dan keberpihakan Pemprov DKI Jakarta mengaliri listrik di Kepulauan Seribu dan membuat listrik di sana menjadi dampak ekonomi, dampak pendidikan, dampak sosial, dampak atas lingkungannya juga semakin baik. Dan insya Allah ini menjadikan sesuatu yang konkret," ujarnya.
Menurut Sandiaga, kebutuhan listrik di Kepulauan Seribu dipenuhi dengan pemasangan kabel bawah laut sepanjang 75 kilometer. Kabel ini baru mencapai Pulau Untung Jawa. Dari kapasitas kabel listrik sebesar 8 megawatt, hingga saat ini total penggunaan listrik di Kepulauan Seribu baru mencapai 4-4,4 megawatt. Kini Pemprov DKI sedang memasang satu kabel listrik baru untuk mencapai kapasitas 16 megawatt tahun ini.
Menurut Sandiaga, Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah akan mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di Kepulauan Seribu. Dari 105 pulau di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI akan memprioritaskan pulau-pulau yang berpenghuni. Ada pulau pulau tak berpenghuni yang akan dialiri listrik untuk memenuhi kebutuhan resort berskala internasional. Selain tenaga surya, pemprov juga akan mengembangkan penggunaan energi tenaga angin dan tenaga sampah.
Setelah menggagas Pulau Digital (Digital Island), Sandiaga ingin ada satu pulau lain yang di-branding dengan energi baru yang terbarukan. "Satu pulau kita sudah branding digital island tapi ada satu island atau satu pulau yang betul-betul 100 persen energi baru terbarukan," kata Sandiaga di Jakarta, Selasa (20/3).
Hingga saat ini, pemprov belum menentukan pulau mana yang akan dijadikan sebagai lokasi proyek percontohan. Sandiaga mengatakan pulau itu harus bebas dari hidrokarbon.