Selasa 20 Mar 2018 21:55 WIB

Taufik Kurniawan: Luhut tidak Perlu Terlalu Baper

Taufik mengatakan tidak perlu mengancam dengan menyatakan akan membuka dosa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Foto: DPR RI
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan yang mengancam akan mencari dosa-dosa Amien Rais menuai protes dari politikus PAN. Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan mengatakan sebaiknya Luhut tidak tersinggung dengan kritik Amien Rais terhadap Joko Widodo (Jokowi).

“Menurut saya nggak usah terlalu baper ya, nggak usah terlalu kemudian saling mengancam. Kalau akan dibuka dosa-dosa, lah ini kan kita manusia biasa, bagaimana manusia sesama manusia saling membongkar? Kita bukan malaikat Munkar-Nakir,” kata Taufik di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/3).

Ia menilai kritik yang dilancarkan Amien merupakan hal yang wajar. Sebab, Amien memang dikenal dengan karakternya yang kerap melontarkan kritik tajam terhadap pemerintah.

"Jadi kalau Pak Amien Rais, menyampaikan kritikan yang tajam itu dari dulu memang Pak Amien karakternya. Jangankan yang sekarang orde baru pun juga tumbang karena kritikan Pak Amien untuk kepentingan konstitusi NKRI kita," ujarnya.

Politikus PAN tersebut mengatakan seharusnya pemerintah menganggap kritikan tersebut sebagai cambuk untuk pemerintahan agar bisa memperbaiki kinerjanya.

Amien Rais kembali melontarkan kritik kepada pemerintah berkuasa saat ini pada saat menjadi pembicara sebuah diskusi, Ahad (18/3). Amien mengatakan, ada pembohongan dalam program bagi-bagi sertifikat tanah.

Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menanggapi kritik tersebut dengan menyatakan tidak benar program sertifikat tanah itu membohongi. Ia mengatakan, program sertifikat tanah untuk mempersingkat prosesnya yang lama dan panjang.

Dia juga meminta pengkritik tidak asal melontarkan pernyataan. Dia juga menyatakan tahu rekam jejak sang pengkritik. 

Menurut dia, pengkritik boleh melontarkan pernyataan ketika memang merasa lebih bersih. Akan tetapi, dia menyatakan, jika seseorang kerap melakukan dosa atau kesalahan maka sebaiknya diam saja. Sebab, dia bisa mencari tahu kesalahan-kesalahan pengkritik tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement