Rabu 21 Mar 2018 05:35 WIB

Polri Sebut Dana Nasabah Hilang di Kediri Bukan Skimming

Muncul dugaan keterlibatan pihak bank.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Warga keluar dari Galeri e-Banking BRI di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/3). Sejumlah nasabah BRI resah dan memilih menarik uangnya dari ATM menyusul kasus hilangnya uang nasabah BRI secara misterius di sedikitnya tiga wilayah kantor cabang.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Warga keluar dari Galeri e-Banking BRI di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/3). Sejumlah nasabah BRI resah dan memilih menarik uangnya dari ATM menyusul kasus hilangnya uang nasabah BRI secara misterius di sedikitnya tiga wilayah kantor cabang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyatakan bahwa hilangnya sejumlah saldo nasabah bank di Kediri bukan karena skimming. Meski saldo nasabah di Kediri tersebut dikabarkan sudah dikembalikan oleh pihak bank, kepolisian masih mendalami penyebab hilangnya dana tersebut.

"Di sana itu bukan skimming, dugaannya kan ada beberapa nasabah yang tiba-tiba dananya hilang," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (20/3).

Muncul dugaan adanya keterlibatan pihak bank dalam hilangnya dana nasabah. Namun hal ini belum bisa dipastikan oleh kepolisian. "Nah ini yang perlu pendalaman kerjasama dengan pihak bank dan polres polda setempat," ujar Setyo.

Sebelumnya empat Warga Negara Asing (WNA) asal Rumania dan Hungaria dibekuk Polda Metro Jaya lantaran melakukan pembobolan ATM BRI lewat dengan modus skimming. Tiga orang pelaku yang merupakan WNA asal Rumania, yakni Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai alias Lucian Meagu, dan Ionel Robert Lupu. Satu WNA asal Hungaria adalah Ferenc Hugyec, dan satu WNI adalah Milah Karmilah. Menyusul, seorang warga Hungaria, KVB ditangkap.

Di Kediri dan Purwokerto, puluhan nasabah BRI juga mengaku kehilangan saldonya. Namun kasus ini, menurut Kepolisian tidak memiliki kaitan dengan para pelaku yang ditangkap oleh Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement