REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, akan menularkan kesuksesan dalam membuat sekolah khusus sepak bola di Jawa Barat. Pasangan dari Cagub Deddy Mizwar ini, akan membuat sekolah khusus sepak bola setingkat SMA. "Sudah saatnya, ada sekolah khusus sepak bola. Dulu Pemkab Purwakarta bisa membuat sekolah khusus sepak bola setingkat SMP. Kalau saya jadi Cawagub, konsep sekola khusus ini akan dibawa ke Jabar," ujar Dedi, kepada Republika, Selasa (20/3).
Menurut Dedi, Purwakarta punya sekolah sepak bola, yakni ASAD Jaya Perkasa. Bahkan, belum lama ini ASAD mengerahkan empat pemainnya dalam memperkuat Timnas U-16, berlaga pada Jenesys Cup di Jepang.
Empat pemain lulusan ASAD Purwakarta ini, yakni Ahludz Dzikri, Yadi Mulyadi, Hamsa Lestaluhu, dan M Talaouhu. Sebelumnya, mereka rutin mengisi starting eleven timnas U-14 dan timnas U-15.
Selama kejuaraan Jenesys Cup, Timnas U-16 mampu menyuguhkan permainan atraktif. Mereka, berhasil mengantarkan Indonesia masuk ke babak final. Serta mampu mengalahkan Timnas Vietnam dengan skor 1-0. Bahkan, gekar juara Jenesys Cup mereka bawa pulang ke tanah air.
"Ini satu kebanggaan. Saat kita mampu mendirikan sekolah yang profesional, maka hasilnya juga positif," ujar Dedi.
Karena itu, merujuk pada keberhasilan ASAD Jaya Perkasa ini, Dedi akan membawa konsep sekolah khusus sepak bola ke tingkatan provinsi. Supaya Pemprov Jabar punya sekolah khusus di bidang sepak bola.
Anak-anak yang jadi pelajar di sekolah khusus ini akan diberi kurikulum yang berbeda. Fokus mereka selama sekolah yaitu, mengenai persepakbolaan, lalu belajar bahasa asing, matematika dan agama.
"Tak perlu banyak-banyak pelajaran. Karena yang mereka butuhkan yaitu soal latihan fisik, taktik, bahasa, matematika dan agama," ujarnya.
Menurut Dedi, masyarakat Jabar ini merupakan penggemar olah raga sepak bola. Bahkan, olah raga ini punya kans yang sangat kuat dan fanatik. Salah satunya, klub sepak bola Persib. Klub ini, punya tempat tersendiri di hati masyarakat Jabar.
"Nantinya Jabar harus punya minimal tiga sekolah khusus sepak bola. Supaya generasi muda yang berbakat ini bisa sekolah dan menyalurkan bakatnya secara profesional," ujar Dedi.