Rabu 21 Mar 2018 12:40 WIB

SBY: Pemerintah tak Perlu Arogan Menanggapi Kritik

SBY mengatakan, Amien Rais boleh mengkritik pemerintah, tetapi harus lebih bijak.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY)  bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang yudhoyono (SBY) bersiap memberikan sambutan dalam acara pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di memenuhi Sentul Internasional Convention Center (SICc), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3).

REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, mantan ketua MPR Amien Rais boleh memberi kritik untuk pemerintah. Akan tetapi, kritik tersebut harus lebih bijak. Selain itu, SBY juga menilai pemerintah harus lebih bijak pula ketika menerima kritikan.

"Pemerintah tak perlu arogan dalam menanggapi kritik. Negeri ini dibangun bukan untuk menjadi negara kekuasaan. Karena itu, kedaulatan berada di tangan rakyat. Tapi rakyat juta tak boleh absolut," kata SBY pada jumpa pers Tour de Jawa Barat Partai Demokrat di Purwakarta, Rabu (21/3).

SBY menilai, baik Amien Rais maupun Luhut Binsar Pandjaitan merupakan tokoh bangsa sehingga keduanya harus lebih bijak. Ia pun berharap polemik di antara keduanya bisa diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

Sebagai tokoh bangsa senior, hendaknya Amien Rais lebih bijak sehingga tidak menimbulkan kegaduhan. Di sisi lain, SBY juga berharap pemerintah mengurangi penyampaian pernyataan publik yang bernada ancaman. "Kekuasaan bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk melindungi dan mengayomi," ucapnya.

Sebelumnya, Amien Rais melontarkan kritik pada pemerintahan Presiden Jokowi terkait pembagian sertifikat tanah. Ia mengatakan, ada pembohongan bagi-bagi sertifikat tanah karena ada 74 persen tanah dikuasai kelompok tertentu.

Sementara itu, Luhut membantah kritik tersebut. Tidak benar jika dikatakan program sertifikat tanah membohongi sebab memang membutuhkan proses yang panjang. Ia menegaskan, pemerintah tidak antikritik. Akan tetapi, ia meminta agar kritik yang disampaikan lebih membangun dan tidak membuat fitnah.

(Baca juga: 'Gaya Bahasa Luhut Tanggapi Kritik Amien Rais tidak Tepat')

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement