Rabu 21 Mar 2018 14:49 WIB

Pemprov DKI akan Lapor Polisi Terkait Limbah Kulit Kabel

Sandiaga menilai, pembuangan kulit kabel terkait kasus pencurian.

Sandiaga Uno
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan akan melapor ke kepolisian terkait bekas kulit kabel yang ditemukan di gorong-gorong dekat Balai Kota DKI Jakarta. Sandiaga menilai, pembuangan kulit kabel terkait kasus pencurian.

"Hasil evaluasi itu akan kami laporkan ke kepolisian, berikut rekaman CCTV"," kata Sandiaga di Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mereview dan memastikan siapa oknum yang membuang kulit kabel tersebut. Pembuangan kulit kabel pernah terjadi pada zaman gubernur sebelumnya. Menurutnya terkait pembuangan kulit kabel, polanya ekonomis.

"Ini ada pola, jadi kalau saya lihat polanya ekonomis. Apakah itu pencurian kabel, apakah itu motif ekonomi kalau mesti membuang bekas kabelnya jauh dari mahal, jadi mereka buang aja di gorong-gorong kan nggak ada yang lihat, simpel aja seperti itu," ujar Sandiaga.

Oknum yang melakukan pembuangan kulit kabel itu harus diberikan sanksi yang sangat tegas, kalau memang ada pencurian harus dipidana yang sepadan dengan kebutuhan dan perundang -undangan, katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya,  12 kubik limbah kulit kabel ditemukan Dinas Sumber Daya Air (SDA) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduga, kulit kabel di gorong-gorong kawasan 'Ring 1' itu adalah sisa hasil pencurian.

"Kalau laporan sementara Kepala Dinas (SDA DKI Jakarta Teguh Hendarwan, Red) ini adalah pencurian, nanti double check," kata dia di Balai Kota, Selasa (20/3).

Anies mengatakan, laporan temuan adanya limbah kulit kabel diterimanya Sabtu (17/3) sore sekitar pukul 15.30 WIB dari Dinas SDA. Pemprov akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait dugaan adanya tindak pidana dalam peristiwa ini.

Anies menyebut, saluran-saluran seperti di Jalan Medan Merdeka Selatan biasanya dijadikan akses untuk masuknya pencurian dan kejahatan lainnya. Ia berencana melihat ulang konstruksi dan menatanya agar tak dijadikan akses pencurian.

"Kita harus mencegah sehingga lubang-lubang seperti ini harus kita lihat ulang konstruksinya sehingga tidak bisa digunakan orang-orang untuk masuk," ujar dia.

Dua tahun lalu, saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memimpin Ibu Kota, ditemukan pula sisa kabel sebanyak 17 truk. Ahok saat itu menyebut ada dugaan sabotase sehingga menyebabkan banjir. Sebab, dia menilai, tak mungkin ada sampah atau sisa sebanyak itu tanpa ada unsur kesengajaan. "Siapa yang mau buang kabel kalau bisa di jual? Ini pasti ada unsur kesengajaan," katanya saat itu.

(Baca: Temuan Limbah Kulit Kabel, Anies Duga Terkait Pencurian)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement