REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji mengaku senang dengan tingkat pengenalan dan kesukaan calon wakil gubernur (cawagub) Jawa Timur, Emil Dardak. Sehingga, Sarmuji optimistis, Bupati Trenggalek nonaktif itu dapat memberikan sumbangsih elektabilitas yang signifikan. Hasil ini sejalan dengan elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil yang terus menanjak.
Sementara Cawagub pendamping Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yaitu Puti Guntur Soekarno memiliki tingkat keterkenalan 42,2 persen dan kesukaan 37,3 persen. Tentu saja angka tersebut menjadi angin segar bagi Partai Golkar, mengingat sebelumnya pihaknya khawatir Puti bakal melejit. "Ternyata nama besar Soekarno belum bisa mendongkrak Puti di Pilgub Jawa Timur," kata Sarmuji, saat ditemui di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (21/3).
Sarmuji mengaku, pihak sempat dibuat risau saat PDI Perjuangan memutuskan mengusung Puti untuk menggantikan Abdullah Azwar Anas. Awalnya dia menduga Puti bakal menyatukan kaum Marhaen di Jawa Timur dan mendongkrak namanya, tapi kenyataannya tidak. Maka, Sarmuji pun merasa heran dengan rendahnya tingkat pengenalan dan kesukaan publik terhadap Puti.
"Memang Mbak Puti baru ditetapkan sebagai calon wakil gubernur itu satu bulan lalu. Tapi kan Soekarno dikenal sejak puluhan tahun silam. Jujur saya heran dengan membawa nama besar Soekarno, tingkat pengenalan dan kesukaannya rendah," terang Sarmuji.
Maka dengan demikian, kata Sarmuji, fakta tersebut menjadi peluang bagi partai pengusung Khofifah-Emil untuk terus mendongkrak nama Emil Dardak. Apalagi elektabilitas dari Khofifah dan Gus Ipul sama-sama tinggi, bahkan dikatakan sudah mentok. Sarmuji berharap Emil dapat mengeruk suara dari wilayah Mataraman yang meliputi Pacitan, Madiun, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Blitar, Tulangagung.