REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Investor menggugat Facebook setelah terkuaknya skandal pengambilan data profil pengguna untuk kampanye Donald Trump yang melibatkan lembaga konsultan politik berbasis di Inggris Cambridge Analytica. Pemegang saham Facebook Fan Yuan mengajukan gugatan di pengadilan federal di San Fransisco pada Selasa (20/3) waktu setempat.
Gugaatan itu dilakukan atas nama sejumlah investor yang tidak disebutkan namanya. Mereka membeli saham Facebook antara 3 Februari 2017 dan 19 Maret 2018. Gugatan tersebut menyatakan, Facebook telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan secara materi tentang kebijakan perusahaan. Mereka mengklaim Facebook tidak mengungkapkan bahwa pihaknya mengizinkan pihak ketiga untuk mengakses data pada jutaaan penggunaan tanpa sepengetahuan mereka.
Akibat tindakan salah dan kelalaian tergugat, dan penurunan tajam nilai pasar saham perusahaan, penggugat dan anggota lainnya telah mengalami kerugian yang signifikan," kata gugatan tersebut, dikutip CNN, Rabu (21/3).
Sementara itu, Wakil Penasihat Umum Facebook Paul Grewal mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menegakkan kebijakan melindungi informasi pengguna. "Kami akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk menyelidiki kejadian ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Facebook mendapat sorotan dari anggota parlemen dan publik setelah munculnya informasi bahwa Cambridge Analytica telah mengambil data dari 50 juta pengguna Facebook. Politisi dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris menyerukan pada CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk menjawab pertanyaan tentang skandal tersebut.
Sejak berita tentang skandal tersebut mencuat, saham Facebook anjlok yang mempengaruhi pasar saham. Harga saham Facebook turun 3 persen pada Selasa (20/3) yang menyeret harga saham perusahaan teknologi dan media sosial lain. Harga saham Twitter anjlok hingga 10 persen, sementara saham Snap Inc turun 3 persen di hari yang sama. Hingga saat ini, Facebook belum berkomentar terkait gugatan tersebut.
Baca juga: Menkominfo akan Surati Facebook Terkait Penyalahgunaan Data