REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Pangan Polri mencurigai adanya agenda terselubung di balik bergulirnya isu telur palsu di dunia maya. Menurut Ketua Satgas Pangan Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto hal ini harus diwaspadai.
"Mesti diwaspadai ini ada upaya-upaya jangka panjang dengan menakuti telur palsu kemudian orangtua enggak mau berikan asupan gizi dengan protein murah, padahal telur kan murah," ujar Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (21/3).
Kendati demikian, Setyo belum bisa menjelaskan lebih lanjut terkait upaya jangka panjang yang disebutkannya. Namun, Setyo khawatir, isu yang bergulir dapat memicu kemerosotan tingkat konsumsi telur di masyarakat.
Akibatnya, masyarakat kekurangan protein. Padahal telur merupakan salah satu sumber protein yang mudah dijangkau karena harganya relatif murah.
Setyo yang juga menjabat sebagai Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri ini juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap isu telur palsu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Satgas Pangan telah menguji telur yang dicurigai palsu di laboratorium. Hasilnya, telur tersebut asli."Kalau ditemukan ada telur diduga palsu, segera ke dinas atau kementerian (Pertanian) terdekat. Saya meyakini tidak ada telur palsu," kata dia.
Satgas Pangan pun menggandeng Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengusut maraknya penyebaran isu telur palsu tersebut. Mereka akan menggali motif penyebaran isu yang meresahkan itu.
Polri juga menelusuri adanya kemungkinan aktor intelektual di balik penyebaran hoaks pangan tersebut. "Dan ini tolong kalau menemukan itu (isu telur palsu) jangan disebarkan. Dicek dulu ke pihak yang berkompeten," katanya.