REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Real Estat Indonesia (REI) Provinsi Banten menargetkan pembangunan rumah subsidi di Provinsi Banten pada 2018 sebanyak 15 ribu unit. Jumlah ini naik 50 persen dari target tahun 2017 sebanyak 10 ribu unit.
Ketua DPD REI Banten Roni H Adali mengatakan pembangunan rumah bersubsidi tersebut merupakan tindak lanjut program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Jumlah target tersebut yang ditetapkan oleh REI Provinsi Banten, sudah melalui sejumlah pertimbangan, salah satunya adalah akumulasi target dari jumlah pengembang yang menjadi anggota dari REI Provinso Banten.
"Jumlah anggotanya sekarang 200 lebih, nah target itu keluar sesuai akumulasi target anggota," kata Roni usai pembukaan Pelatihan Menjadi Developer yang Tangguh, rabu (21/3).
Roni mengatakan DPD REI Provinsi Banten terus mendorong agar target tersebut tercapai. Namun menurutnya, selain dorongan dari REI Provinsi Banten, juga membutuhkan dari stakeholder lainnya, seperti pemerintah daerah.
Terkait dukungan pemerintah daerah, kata Roni, pada tahun 2017, dari target 10 ribu unit rumah, relaisasi yang berhasil dicapai sekitar 90 persen. Kendala yang membuat target tidak 100 persen tercapai karena proses perizinan yang lama dan biaya sangat tinggi.
"Salah satunya karena izinnya tidak keluar-keluar,"kata Roni.
Menurut Roni, karena pembangunan rumah subsidi ini merupakan program pemerintah pusat, pemerintah daerah sebaiknya ikut mendukung jalannya program tersebut, salah satunya dengan mempermudah izin.
"Di Diklat ini, salah satunya, peserta biar tahu bagaimana izin biar cepat keluar dan murah. Membangun rumah yang berkualitas agar masyarakat betah di rumah," kata Roni.
Menurut Roni, diklat seperti ini merupakan salah satu upaya REI agar anggotanya memiliki kompetensi. Karena kedepan, pemerintah pusat akan melakukan sertifikasi bagi pengembang.
"Yang tidak tersertifikasi tidak bisa mendapatkan program pemerintah, nah nanti yang ikut diklat ini akan mendapatkan sertifikat,"katanya.