REPUBLIKA.CO.ID, DAPCHI -- Kelompok militan Boko Haram membebaskan sejumlah siswi Nigeria yang diculik pada Rabu (21/3). Namun, beberapa siswi yang dibebaskan mengatakan, lima teman mereka tewas di tahanan dan yang lainnya masih ditahan.
Para petempur dari kelompok Boko Haram, membawa anak-anak perempuan itu kembali ke kota timur laut Dapchi dalam barisan truk-truk di pagi hari. Boko Haram menurunkan mereka dan kemudian pergi, menurut para saksi.
"Lima di antara kami yang dibawa telah tewas. Yang satu masih bersama mereka karena dia adalah seorang Kristiani," menurut salah seorang anak perempuan yang dibebaskan, Khadija Grema.
Penduduk Dapchi bernama Muhammad Bursari mengatakan, keponakannya yang bernama Hadiza Muhammed, salah satu anak perempuan yang dibebaskan, mengatakan kepadanya bahwa seorang siswi yang tersisa masih dalam tahanan, karena dia menolak masuk Islam. Para saksi mengatakan, lebih dari 100 dari 110 gadis yang disandera di Dapchi pada 19 Februari telah kembali. Pemerintah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan 76 gadis telah dibebaskan dalam "proses yang masih berlangsung."
Nigeria telah menjamin pembebasan tersebut "melalui upaya jalur belakang dan dengan bantuan beberapa teman di negara tersebut," demikian pernyataan Lai Mohammed, Menteri Informasi Nigeria tanpa menjelaskan lebih lanjut.