Kamis 22 Mar 2018 12:33 WIB

Rayakan Hari Air, PALYJA Lakukan Penghijauan di Waduk Pluit

PALYJA melakukan penanaman 25 pohon pelindung di lingkungan rusun Waduk Pluit.

PALYJA lakukan penanaman pohon untuk penghijauan di Rusun Waduk Pluit.
Foto: PALYJA
PALYJA lakukan penanaman pohon untuk penghijauan di Rusun Waduk Pluit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia 2018, PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta, menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial bertajuk “Hijau Rusunku” di Rusun Waduk Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara. Acara digelar bersama Perusahaan Daerah Air Minum PAM Jaya.

Mengadopsi tema global Hari Air Sedunia  2018, "Solusi Air Berbasis Alam", Program “Hijau Rusunku” mengajak masyarakat di Rusun Waduk Pluit untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman sebanyak 25 pohon pelindung (Tanjung dan Ketapang) di lingkungan Rusun. Selain itu, PALYJA juga melakukan edukasi mengenai Air dan Lingkungan bagi anak-anak usia dini yang dikemas dalam lomba mewarnai.

Corporate Communications & Social Responsibilities Division Head PALYJA Lydia Astriningworo melalui siaran persnya, Kamis (22/3), mengatakan peringatan Hari Air Dunia merupakan agenda tahunan PALYJA. Bermitra dengan PAM Jaya, rangkaian kegiatan tahun ini dimulai dengan sosialisasi penggunaan air perpipaan. 

Mereka mengusung kampanye, ‘Mari Berhenti Pakai Air Tanah’, di kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta pada tanggal 21 Maret 2018. Program Penghijauan Hijau Rusunku digelar di Rusun Waduk Pluit Muara Baru pada tanggal 22 Maret 2018. "Puncaknya adalah acara Run For Water di Car Free Day Sudirman – Thamrin pada tanggal 25 Maret 2018," ujarnya.

Seluruh kegiatan yang dilakukan dalam peringatan Hari Air Sedunia ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan terhadap empat fokus CSR PALYJA. Yakni Environmental Preservation, Health and Education, Humanitarian Relief dan Water for all.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement