Kamis 22 Mar 2018 15:00 WIB

178 Warga di Sekitar Kawah Ijen Dievakuasi

Warga diminta tak melakukan aktivitas apapun di dekat Gunung Ijen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Gita Amanda
Kawah Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Kawah Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 178 warga yang berada di sekitar Kawah Ijen telah dievakuasi ke tempat lebih aman. Warga yang menetap di Dusun Margahayu, Dusun Krepekan, Dusun Watucapil dan Dusub Kebun Jeruk sudah dipindahkan ke Masjid Sempol, rumah warga dan puskesmas.

"Tapi tidak semua warga dari dusun bersedia dievakuasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis (22/3).

Sebelumnya pada Rabu malam (22/3) sekitar pukul 19.15 WIB, terjadi letusan freatik dan terdengar letusan tiga kali di Pondok Bunder yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Kawah Gunung Ijen. Kemudian sekitar pukul 20.30 WIB, beberapa warga Dusun Margahayu, Desa Kalianyar, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso mengalami keracunan gas belerang. Warga merasakan sesak nafas dan beberapa bahkan mengalami muntah-muntah.

Atas kejadian itu, sebanyak 30 orang warga dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Sekitar 24 orang di antaranya ditempatkan di Puskesmas Sempol, empat orang di Puskesmas Tlogosari dan dua orang dirujuk ke RS Koesnadi Bondowoso. Hingga saat ini kondisi pasien sudah semakin membaik.

Selain itu, sekitar 25 ribu masker juga sudah dibagikan ke warga. Kemudian 20 mobil ambulan dari sejumlah Puskesmas telah disiagakan di sekitar Desa Sempol, termasuk pendirian dapur umur dan pos kesehatan.

Hingga saat ini, Sutopo menambahkan, status Gunung Ijen masih terbilang normal (level I). Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Terakhir, pihaknya menerima laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG. Laporan menyebutkan telah terjadi gempa hembusan satu kali dan tremor non-harmonik satu kali. Kemudian gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam dua kali dan gempa tektonik jauh tiga kali.

Dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat dan pengunjung tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah. Bahkan, mereka dilarang berdekatan dengan dasar kawah yang ada di puncak Gunungapi Kawah Ijen.

"Serta tidak boleh melakukan aktivitas apapun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut. Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup," jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement