REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 2 (KAI Daops 2) Bandung mengonfirmasi terganggu perjalanan akibat anjloknya Kereta Lodaya relasi Solo Balapan-Bandung di Km 226 + 8/6 antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Warung Bandrek, Kamis (22/3). PT KAI menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang.
Manajer Humas PT KAI Daops 2 Bandung Joni Martinus mengatakan, tindakan normalisasi langsung dilakukan. PT KAI fokus pada evakuasi penumpang KA Lodaya sekaligus melayani penumpang dari kereta-kereta yang tertahan perjalanannya diakibatkan adanya kejadian tersebut. Sebelumnya, peristiwa anjlokan terjadi pada pukul 14.12 WIB ketika KA Lodaya yang membawa 322 penumpang menuju Bandung.
"Untuk saat ini kami masih fokus pada upaya normalisasi dan juga pelayanan kepada penumpang kereta api. Penyebabnya akan kami selidiki," katanya dalam keterangan resmi.
Saat ini penumpang KA Lodaya yang mengalami anjlokan dievakuasi dengan mengalihkan perjalanan menggunakan enam bus dari Stasiun Bumiwaluya, Kabupaten Garut, menuju Kota Bandung. Normalisasi jalur yang terhalang diperkirakan rampung malam ini.
"Itu dengan mengerahkan kereta dan regu penolong beserta alat berat crane. Alhamdulilah semua penumpang KA Lodaya tidak ada yang cedera," ujarnya.
Diketahui bahwa kereta-kereta yang tertahan akibat kejadian ini ialah KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong tertahan di Stasiun Cipeundeuy dan KA Serayu relasi Pasar Senen-Kiaracondong-Purwokerto tertahan di Stasiun Cibatu.