REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Titel kompetisi Liga 1 2018 berubah. Operator Liga Indonesia Baru (LIB) mengubah titel kompetisi tersebut menyusul batalnya kerja sama dengan salah satu sponsor utama sepak bola nasional tersebut.
Presiden Direktur LIB Berlinton Siahaan, dalam konfrensi persnya, Kamis (22/3), menyampaikan kabar pemutusan kontrak dengan salah satu sponsor utama tersebut.
"Kami masih akan bernegosiasi dengan beberapa pihak pengganti sponsor utama," ujar dia kepada wartawan di kantor LIB, Jakarta.
Dengan mundurnya satu sponsor utama Liga 1, kata Berlinton maka titel kompetisi kasta utama Tanah Air itu pun berubah. Semula LIB memberikan judul Liga 1 musim ini seperti Liga 1 2017 dengan menyebut dua konsorsium swasta sebagai sponsor utama.
Dua sponsor utama tersebut, yaitu perusahaan transportasi berbasis daring. Satu lagi yakni perusahaan tiketing dan perhotelan juga pariwisata. Sponsor utama yang putus kontrak tahun ini, yakni perusahaan yang kedua. Merk perusahaan yang pertama, Berlinton mengatakan masih tetap menempel dalam titel Liga 1 musim ini.
Meski mengungkapkan perusahaan sponsor utama putus kontrak, namun dia enggan menyebutkan nilai kontrak yang diputus tersebut. Bahkan Berlinton enggan menyebut berapa total kerugian materiil dari pemutusan kontrak kerja sama tersebut.
Tetapi sebagai gambaran, musim lalu dua sponsor utama bagi rata dalam dana gelaran Liga 1 sebesar Rp 180 miliar. Jumlah tersebut dari total nilai sponsor yang didapat LIB sebesar Rp 426 miliar.
Putusnya kerja sama LIB dengan salah satu sponsor utama tersebut mengejutkan. Itu mengingat kick off pertama Liga 1 2018 akan digelar mulai Jumat (23/3).
Sebab dalam RUPS LIB pekan lalu, Berlinton masih menyebutkan dua perusahaan sponsor utama tersebut masih menjadi penyokong dana kompetisi musim sekarang.