REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PBNS) berencana menerbitkan saham kembali melalui hak memesan efek terlebih dahulu penawaran umum terbatas I (HMETD PUT I atau right issue). Aksi korporasi ini untuk memperkuat sturktur modal Tier 1.
Usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Kantor Bank Panin, Jakarta pada Kamis (22/3), Head of Financial Strategic Planning Bank Panin Dubai Syariah, Popo Fauzan menjelaskan, RUPSLB menyetujui HMETD PUT I menggunakan nominal saham dasar Rp 100 dan harga pelaksanaan akan dilihat kemudian.
Sesuai keterbukaan, HMETD PUT I inu diharapkan dapat mengumpulkan dana sebesar Rp 750 miliar sampai Rp 1,376 triliun dalam ralam rangka penguatan struktur modal. ''CAR di akhir 2017 sebesar Rp 11,5 persen. Tapi publikasi kuarta satu 2018 kami yakin CAR kami akan lebih baik,'' kata Popo.
Ditanya soal penyerapan oleh pemegang saham pengendali, Popo menyatakan mereka tetap akan mengikuti mekanisme right issue dengan semua prosesnya sesuai regulasi OJK. ''Pada dasarnya mereka mengikuti porsi yang ada saat ini dan mengikuti regulasi bursa,'' ucap Popo.
Terkait kemungkinan dilusi atas porsi kepemilikan para pemegang saham, Popo hanya mengatakan hal itu akan ditetapkan setelah penjatahan selesai. Dari laman resminya, per 31 Desember2017, komposisi kepemilikan saham Bank Panin Dubai Syariah adalah PT Bank Panin Tbkdengan porsi 44,69 persen, Dubai Islamic Bank dengan porsi 38,25 persen, dan masyarakat dengan porsi 17,06 persen.
Dalam laporan kuartalan per 31 Desember 2017, modal inti perseroan sebesar Rp 617 miliar dari Rp 1,095 triliun, posisi CAR 11,51 persen dari 18,17 persen pada 2016, dan ROE menjadi -94,01 persen dari 1,76 persen.