REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mantan bintang sepak bola Belanda, Ruud Gullit mengungkapkan kecemasannya bahwa penggunaan lapangan rumput plastik bisa menghancurkan masa depan persepakbolaan di Negeri Kincir Angin tersebut.
Penggunaan rumput plastik sudah menurun di liga-liga top Eropa, namun di Eredivisie (liga teratas Belanda), ada enam klub yang masih memakai rumput buatan, yakni di Heracles Almelo, PEC Zwolle, Excelsior, ADO Den Haag, Roda JC, dan Sparta Rotterdam.
Berbicara dalam sebuah forum di London, Jumat (23/3), mantan pemain tengah AC Milan, Chelsea, Feyenoord, dan PSV itu mengatakan, sudah saatnya sepak bola Belanda menghapus penggunaan rumput buatan tersebut.
"Saya sudah katakan, kita tidak bisa menggunakan rumput buatan seperti ini, tapi di Belanda mereka justru mempromosikannya. Mungkin orang-orang yang mempromosikan itu punya kepentingan sendiri dan mereka berada di KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda)," kata Gullit. "Kami justru bergerak mundur. Ini menghancurkan sepak bola kami. (main di rumput plastik) sangat berbeda. Jika semua pertandingan liga berlangsung di atas rumput plastik mungkin bisa diterima, tapi kenyataannya ada enam klub di Eredivisie yang memakai itu," kata Gullit.
Gullit melihat sejumlah pemain enggan datang untuk main sepak bola di Belanda karena masalah ini. Sejumlah pemain muda pun ingin pergi. "Semua tim muda seharusnya main di rumput asli. Jika Anda ingin rumput asli, Belanda adalah tempatnya. Kami punya banyak lapangan rumput natural terbaik di dunia," katanya.
Belanda gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia, setelah tersisih di babak kualifikasi.